WAY KANAN, BIDIKNASIONAL.com – Tingginya angka prevalensi stunting di Indonesia, dengan waktu efektif yang tersisa hanya 2,5 tahun lagi. Untuk itu, guna mencapai target tersebut tentunya tidaklah mudah, namun dengan adanya kerja keras dan saling bahu – membahu dari semua komponen dan elemen bangsa, baik pemerintah maupun swasta serta perguruan tinggi dan LSM, hal yang mustahil dapat menjadi mungkin, untuk menyukseskan program nasional ini untuk generasi Indonesia yang berkualitas.
Demikian ditegaskan oleh Wakil Bupati Way Kanan Drs. Ali Rahman, saat memberi sambutan dalam kegiatan membuka pertemuan Audit Stunting dan Manajemen Kasus Stunting, bertempat di GSG, Rabu (23/03/2022).
Kegiatan tersebut dihadiri oleh, Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Lampung Drs. Rudy Budiman, dan jajaran, Asisten I Setdakab Way Kanan, Kepala Dinas, Kepala Badan, Kepala Bagian di lingkungan Pemkab Way Kanan.
Ditambahkan oleh Ali Rahman berdasarkan survei tahun 2017 Kabupaten Way Kanan Berada di persentase 30,07% sedangkan 2018 berdasarkan Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) Kabupaten Way Kanan 36,07% dan berdasarkan Status Gizi Balita Indonesia (SSGBI) Tahun 2019 angka stunting Kabupaten Way Kanan sebesar 18,09%.
Upaya peningkatan kualitas manusia Indonesia merupakan salah satu misi sebagaimana tertera pada Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) Tahun 2020-2024 dengan salah satu indikator dan target prevalensi stunting (pendek dan sangat pendek) pada balita yaitu 14 persen pada tahun 2024.
Sesuai dengan PP Nomor 72 Tahun 2021 Tentang Percepatan Penurunan Stunting telah ditetapkan lima strategi nasional dalam percepatan penurunan stunting, Pertama, Peningkatan komitmen dan visi kepemimpinan di kementerian/lembaga, pemerintah daerah provinsi, pemerintah daerah dan pemerintah kampung/desa. Kedua, Peningkatan komunikasi perubahan perilaku dan pemberdayaan masyarakat.
Ketiga, Peningkatan konvergensi intervensi spesifik dan intervensi sensitif di kementerian/ lembaga, pemerintah daerah provinsi, pemerintah daerah kabupaten/kota, dan pemerintah kampung/desa;
Keempat, Peningkatan ketahanan pangan dan gizi pada tingkat individu, keluarga, dan masyarakat, dan Kelima Penguatan dan pengembangan sistem, data, informasi, riset, dan inovasi.
“Kami menyadari bahwa untuk mencapai hasil yang optimal, dibutuhkan dukungan dan bantuan dari semua pihak untuk menyukseskan percepatan penurunan stunting di Indonesia menjadi 14% pada akhir tahun 2024,” kata Ali Rahman.
Angka prevalensi stunting di Indonesia masih cukup tinggi, sedangkan waktu efektif yang tersisa hanya 2,5 tahun, untuk itu, untuk mencapai target tersebut tentunya tidaklah mudah, tetapi dengan kerja keras dan saling bahu – membahu dari semua komponen dan elemen bangsa, pemerintah maupun swasta serta perguruan tinggi dan LSM.
“Hal yang mustahil dapat menjadi mungkin, mari bergerak bersama menyukseskan program nasional ini untuk generasi Indonesia yang berkualitas,”tegas Ali Rahman (*/Arye)