GEMPI Sulbar “Kecam” Tindakan Penyegelan PAUD di Mateng
SULBAR, SULBAR.com – Kepala Desa Lamba-lamba, Kecamatan Pangale, Kabupaten Mamuju Tengah (Mateng), Sulbar di duga menyegel gedung Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) Kasih Bunda secara sepihak.
“Atas nama Kepala Desa Lamba-lamba, untuk sementara gedung ini di tutup demi kepastian aset dan haknya pemerintah desa”, nampak tertulis di papan yang ditempelkan di pintu PAUD Kasih Bunda.
Sehubungan dengan penyegelan PAUD Kasih Bunda, Gerakan Elemen Mahasiswa Pemuda Intelektual (GEMPI) Sulbar mengecam tindakan tersebut .
Alwi Jayadi selaku Ketua Umum GEMPI Sulbar mengatakan, tindakan penyegelan PAUD di anggap tidak solutif dan kurang bijaksana untuk dilakukan seorang Pemimpin.
“GEMPI mengecam tindakan itu (penyegelan PAUD:red) karna dianggapnya tidak solutif dan kurang bijaksana untuk dilakukan oleh seorang pemimpin (kepala desa)”, tegas kata Alwi menanggapi tindakan penyegelan tersebut. Minggu (19/6/22)
Menurut Alwi, Pemerintah Desa bisa mengambil langkah yang lebih bijaksana dalam menyelesaikan permasalahan yang ada di desanya dengan baik.
“Bukan dengan penyegelan secara sepihak yang membuat proses pembelajaran jadi terhambat”, ucapnya.
Untuk itu, Ia mengharapkan Pemerintah Desa dapat segera membuka penyegelan sekolah PAUD Kasih Bunda agar anak siswa/i dapat kembali melanjutkan proses pembelajarannya.
“Dan Pemdes juga dapat menyelesaikan masalah ini dengan cara yang lebih baik”, harap Alwi.
Namun, Alwi juga menyampaikan, jika Pemerintah Desa tidak membuka penyegelan PAUD Kasih Bunda, pihaknya akan mengawal hingga ke tingkat Pemerintah Daerah (Pemda).
“Bila Pemdes tak segera membuka penyegelan itu, maka kami dari Gempi akan kembali mengorganisir masyarakat untuk mengawal hal ini ke tingkat Pemerintah Daerah (PEMDA) Mamuju tengah. Karna hal ini menyangkut pendidikan anak anak PAUD yang tidak sebaiknya untuk pemdes halangi (menyegel)”, jelasnya.
Hingga berita ini diterbitkan, untuk dapat konfirmasi ke pihak Pemerintah Desa Lamba-lamba, Kec. Pangale, Kab. Mateng Sulbar terus diupayakan.
Laporan: Bahri
Editor: Budi Santoso