Siti Alfiyah, warga Durungbedug Candi, Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur peserta JKN-KIS
SIDOARJO, BIDIKNASIONAL.com – Program BPJS Kesehatan memberikan kemudahan bagi peserta aktif Jaminan Kesehatan Nasional Kartu Indonesia Sehat (JKN-KIS) untuk pindah faskes. Hal ini dirasakan oleh Siti Alfiyah, warga Durungbedug, Candi, Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur.
Alfiyah panggilan akrabnya menjelaskan, berkaitan dengan tindakan operasi katarak Muhammad Mochtar, suaminya yang telah dilaksanakan pada 13 Juni 2022 lalu, pada saat itu Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama suami kami pindahkan ke Mojokerto untuk pelaksanaan operasi mata katarak.
Perempuan yang bekerja sebagai Kepala Sekolah TK di Sidoarjo ini mengatakan, mutasi faskes tidak ribet. Peserta hanya perlu datang ke kantor BPJS Kesehatan terdekat.
” Waktu itu saya datang ke Kantor BPJS Kesehatan Sidoarjo sekitar bulan Januari 2022 untuk melakukan pindah faskes, begitu pindah suami saya langsung kontrol ke klinik di Mojokerto guna melakukan cek persiapan operasi. Saat di cek mata suami sudah siap operasi asalkan gula darahnya itu dibawa 200, terus di sana masuk dan dikasih jadwal operasi. Alhamdulillah selama pemeriksaan sampai selesai operasi semua biaya ditanggung BPJS Kesehatan ” terang Alfiyah.
Menurut pengalaman pribadi Siti Alfiyah, operasi berbekal JKN-KIS sepeserpun tidak mengeluarkan biaya. Beda dengan pasien umum, satu kali operasi, biaya satu mata bisa sampai 10jt.
” Waktu suami di operasi mata pertama kali, tetangga pasien sebelah kamar merupakan pasien umum. Saya melihat sendiri rincian pembayaran pelaksanaan satu bola mata operasi katarak biayanya 10 juta rupiah,” sebut Alfiyah.
Wanita yang juga aktif mengajar di salah satu TPA ini mengungkapkan, sangat beruntung menjadi peserta BPJS Kesehatan aktif dan telah menjalani dua kali operasi mata, semua biayanya gratis.
” Operasinya 2 kali, Januari suami saya ada jadwal operasi mata kanan. Setelah 3 bulan mata yang kiri baru bisa di operasi kemudian. Pertama 6 Januari operasi, kedua 13 Juni 2022. Belum lagi kontrol. Memang harus jeda 3 bulan, itu dihitung dari setelah kontrol terakhir operasi pertama pasca operasi, baru bisa operasi lagi mata kiri. Masih ada kontrol selama hampir 2 bulan, baru dihitung untuk jadwal kontrol operasi yang kedua dan Alhamdulillah sudah selesai operasinya,” paparnya.
Lebih jauh Alfiyah menyampaikan, pasca operasi suami mendapat kacamata yang disubsidi 30% oleh BPJS Kesehatan.
” Iya kacamatanya pun disubsidi dari BPJS Kesehatan, lumayan dapat 30% sesuai permintaan kami atas rekomendasi hasil pemeriksaan,” tegas Alfiyah.
Dipenghujung penyampaian nya Alfiyah mengatakan bukan tanpa alasan program ini mempermudah masyarakat karena terbukti banyak sisi membantunya. Al berharap, program BPJS Kesehatan semakin baik lagi, pelayanan yang sudah baik semakin ditingkatkan.
” Seperti pindah faskes yang akan saya lakukan di kantor BPJS Kesehatan ini, suami saya kembali pindah faskes ke Klinik yang berada di sekitar Gelora Sidoarjo. Nyaman sesuai keinginan kami, pindah faskes kapanpun. Saya merasakan sendiri, jika ada yang membicarakan mengenai BPJS Kesehatan diluar sana yang dibilang begini, begitu dan tidak memuaskan, itu tidak benar ” tutupnya.
Laporan: boody
Editor: Budi Santoso