
● LAKI Soppeng Soroti Kinerja PT Tekad Teknik Makassar
SOPPENG, BIDIKNASIONAL.com – Sebuah proyek penguatan tebing Sungai Welenae yang berada di Desa Kebo Kecamatan Lilirilau Kabupaten Soppeng, Provinsi Sulsel menjadi sorotan Warga, belum apa apa sudah ada bagian yang longsor.
Pasalnya, Kegiatan Penguatan Tebing yang dikerjakan oleh PT Tekad Teknik Makassar selain tidak memiliki Papan Informasi yang merupakan bahan utama sebagai bentuk Transparansii dalam satu kegiatan.
“Juga bahan material atau batu yang di gunakan diduga banyak batu kecil yang tidak sesuai.”
Salah satunya lokasi Pengerjaan yang berada di balik tanggul di Sumpang Baringen Desa Kebo menurut warga baru saja selesai dikerjakan oleh PT Tekad Teknik Makassar belum apa apa sudah Longsor, ujar salah satu warga yang enggan di publikasikan namanya.
Dan untuk membuktikan hal tersebut, media dan warga mencoba melakukan pemantauan di lapangan pada Sabtu (3/9/2022) “tenyata benar ada titik yang sudah Longsor” kata warga.
Terkait hal itu, Ketua DPC Laskar Anti Korupsi Indonesia ( LAKI ) Kabupaten Soppeng, Hamka,SH saat dimintai tanggapannya menghawatirkan tehknik penggunaan batu apabila tidak sesuai bisa berdampak pada ketahanan proyek Penguatan Tebing tersebut, buktinya belum di hantam banjir sudah ada yang Longsor.
“Kami takutkan nanti akan terjadi longsor dan batu tersebut akan terbawa arus kedalam sungai pada saat banjir, mengingat pada lokasi tersebut arus sungai pada saat banjir sangat deras itu bisa berakibat terjadinya pendangkalan sungai, ” ujar Hamka.
Direksi Pelaksana yang pernah ditemui media di salah satu rumah tempat ia menginap di Soppeng, beberapa waktu yang lalu (31/8) mengatakan, bahwa proyek Penguatan Tebing tersebut memang tidak memiliki Papan Informasi.
“Tidak ada memang papan Informasinya Pak, karena ini proyek bukan tender, ini Tanggap Darurat Bencana Sungai Walanae, nanti selesai kegiatan baru di Audit baru dibayarkan berapa Anggaran yang di gunakan,” jelasnya pada media.
Terkait material (Batu) yang digunakan proyek itu yang menggunakan batu berukuran 100 sampai 200 kilo dan ada batu penguncinya 30 persen atau 70 persen batu untuk di isikan di sela selanya.
“Namun melihat kondisi dilapangan beberapa warga meragukan karena tidak seperti yang seharusnya karena banyak batu kecil, ” ujar salah satu warga.
Sampai berita ini ditayangkan, Media masih terus berusaha mencari informasi untuk konfirmasi ke PT Tekad Teknik Makassar selaku pihak kontraktor pelaksana untuk mendapatkan informasi yang jelas.
Laporan: Anwar
Editor: Budi Santoso