Ketua Komnasdik Jatim Kunjung Wahyudi (Peci hitam)
SURABAYA, BIDIKNASIONAL.com – Laga bertajuk derby Jawa Timur antara Arema FC vs Persebaya yang berlangsung pada Sabtu (1/10/2022) malam WIB berakhir ricuh dalam lanjutan liga BRI.
Dikutib dari bola.com Kapolda Jatim, Irjen. Pol. Dr Nico Afinta, merilis jumlah korban jiwa hingga, Minggu pukul 04.30 mencapai 127 orang. Rinciannya 125 dari suporter Arema dan 2 orang dari anggota Polri.
Menyikapi hal ini, Ketua Komnasdik Jatim Kunjung Wahyudi menyampaikan rasa duka yang mendalam.
“Yang berpulang adalah nyawa dengan jasad ciptaan Tuhan, yang sakit adalah saudara kita. Adalah kekerdilan bila tragedi itu tidak menumbuhkan empati, rasa ikut sakit ketika saudara sakit, sedih ketika saudara sedih.
Apalagi, mereka diantara adalah mutiara bangsa. Siswa didik yang harus menjadi generasi penerus, pengganti tampuk kepemimpinan negeri ini. Tidak pada umumnya meninggalkan dunia dalam usia belia, tetapi takdir Tuhan kata, kuncup bunga itu harus menghadapi lebih awal,” ucap Kunjung.
“Tidak bisa tidak, Doa untuk korban harus kita panjatkan. Untuk yang meninggal semoga diterima amal baik, untuk yang terluka diberi kesembuhan. Tragedi Kanjuruhan adalah duka kita, karena yang menjadi korban adalah saudara-saudara kita,” cetus Kunjung Wahyudi, Ketua Komnasdik Jatim dilansir dari Jatim Satu News (2/10/2022).
Membuat selebaran Pray for Kanjuruhan lanjitnya, kemudian menyebarkan ke segala arah, adalah bentuk lain dari keikut sertaan rasa sure sukha lelaki dosen ITS ini.
“Semoga ajakan ini hati masyarakat, ikut mendoakan beberapa kebaikan untuk saudara kita korban. Semoga bermanfaat di dunia maupun di akhirat,” cetus Kunjung yang baru pulang umroh ini.
“Sepakbola Indonesia Berduka, Tak Ada Sepakbola Seharga Nyawa Manusia, Doakan Kanjuruhan,” demikian bunyi flyer ungkapan duka Ketua Komnasdik Jatim Kunjung Wahyudi.
Sumber: Jatim Satu News
Laporan: Red
Editor: Budi Santoso