JATIMJOMBANG

Bupati Jombang Pimpin Resik Kali dan Pencanangan Sungai Bebas Sampah di Wilayah Kecamatan Ploso

Bupati Jombang Hj.Mundjidah Wahab menyaksikan langsung pada Aksi Bersih- bersih kali di Desa Tanggung Kramat, Kecamatan Ploso (Foto.dok: tok)

JOMBANG, BIDIKNASIONAL.com
Pemerintah Kabupaten bertekat menjaga kebersihan terutama terhadap sungai- sungai yang rawan kotoran sampah. Maka perlu di dilakukan gotong royong kepada semua masyarakat desa sekitar untuk membersihkan sungai di wilayahnya.

Melalui Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Jombang telah menggelar Aksi Resik Kali, pada acara bersih- bersih kali tersebut tujuannya akan mengurangi sampah yang ada di sungai Berantas Mitos Suleten dan Pencanangan Sungai Bebas Sampah di Wilayah Kecamatan Ploso di SDN Tanggung kramat Desa Tanggungkramat, Kecamatan Ploso, Senin (19/12/2022).

Saat itu Bupati Jombang Hj Mundjidah Wahab didampingi Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Jombang Ny. Wiwin Sumrambah, Perwakilan dari DLH Provinsi Jawa Timur, Asisten, Staf Ahli, Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Jombang dan Kepala OPD terkait di lingkup Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Jombang.

Disaat tiba dilokasi Aksi Resik Kali, Sosialisasi Berantas Mitos Suleten di wilayah Kecamatan Ploso, Bupati Jombang Hj Mundjidah Wahab melihat dan mengamati langsung beberapa sampah yang berhasil diangkat dari dalam sungai diantaranya diapers/popok.

Bupati Jombang Hj.Mundjidah Wahab dan Ketua Tim Penggerak PKK Ny. Wiwin Sumrambah foto bersama Kepala Desa Kecamatan Ploso beserta Kepala OPD Pemerintahan Kabupaten Jombang

Dalam sambutannya, Bupati Mundjidah Wahab mengajak seluruh warga masyarakat Jombang untuk merubah perilaku/kebiasaan dengan tidak membuang sampah disungai. Terlebih lagi masyarakat yang masih percaya mitos bahwa agar balitanya tidak Suleten akhirnya membuang sampah popok/diaper ke sungai.

Bagi Suleten diyakini sebagai suatu penyakit berupa ruam pada area pantat bayi yang diakibatkan oleh diaper bayi yang terbakar atau tidak dihanyutkan ke sungai. Sehingga timbul kebiasaan membuang diaper ke aliran sungai oleh masyarakat demi menghindari terjadinya suleten pada balita mereka.

“Mari bersama sama menjaga lingkungan kita. Terutama jangan membuang sampah di sungai. Pembuangan popok/diaper ke sungai pun tidak baik untuk lingkungan karena dapat menyumbat aliran sungai bahkan parahnya dapat mengakibatkan banjir. Kandungan mikroplastik pada popok pun dapat terkonsumsi oleh ikan, padahal sebagian mata pencaharian mayarakat Das Brantas adalah sebagai penangkap ikan. Ikan-ikan inilah yang nantinya bisa menimbulkan masalah baru pada tubuh kita”, ujar Bupati Jombang.

Pada penandatanganan MoU Bank Sampah
Ditambahkan Bupati Jombang , bahwa Jombang sebagai wilayah agraris yang dilintasi oleh sungai Brantas, memiliki banyak anak sungai dan saluran sekunder. Sungai-sungai tersebut dulu kala sangat jernih dan bersih, sering menjadi tempat bermain yang menyenangkan. Akan tetapi untuk saat-saat ini, sungai-sungai kita aja lambat laun semakin kotor dan banyak sampah yang memenuhi.

“Alhamdulillah sungai-sungai tertentu yakni kali Gude dan kali Jombang wetan semakin membaik walaupun masih harus terus ditingkatkan dan dijaga. Terima kasih kepada Dinas Lingkungan Hidup Jombang dengan Santri Jogokali yang terus mengawal kebersihan sungai-sungai tersebut. Semoga seluruh sungai di Kabupaten Jombang resik dan ekosistem didalamnya semakin membaik”, ujar Bupati Jombang turut mengapresiasi DLH Kabupaten Jombang.

Selanjutnya, bahwa Bupati Mundjidah Wahab sangat mengapresiasi atas upaya bersama antara Camat Ploso dan seluruh Kepala Desa di Kecamatan Ploso yang secara bersama berkomitmen untuk menjaga kebersihan lingkungan desanya, termasuk kebersihan sungai dan sekitarnya, sehingga mampu meningkatkan kualitas hidup dan derajat kesehatan masyarakatnya.

Pada Penandatanganan Komitmen Bersama
“Dari Ploso ini, kita jadikan momentum untuk meningkatkan mutu kualitas lingkungan hidup kita seluruhnya. Dimulai dengan memilah dan mengelola sampah dengan baik dan benar. Yang menjadi persoalan adalah perilaku atau kebiasaan masyarakat kita membuang sampah di sungai, tidak hanya di Kabupaten Jombang, tetapi juga di wilayah lainnya di Indonesia. Dan salah satu sampah yang paling menonjol dan dikeluhkan adalah adanya limbah diapers atau popok sekali pakai. Banyak sekali ditemukan di sungai-sungai, popok sekali pakai dibuang. Limbah tersebut mengalir dari hulu ke hilir. Semakin ke hilir, semakin menumpuk. Bisa mengakibatkan banjir di wilayah-wilayah yang air sungainya tercemari sampah.

“Riset mengenai mitos suleten sendiri khususnya pada wilayah daerah aliran sungai Brantas telah dilaksanakan dan bahkan telah mendapatkan apresiasi di tingkat Nasional oleh Badan Riset dan Inovasi Nasional pada lomba Karya Ilmiah Remaja ke-54 tahun 2022 oleh 2 siswi MAN 1 Jombang yakni Iyyaka dan Eka. Setelah berhasil ditingkat nasional, selanjutnya akan dibawa ke level yang lebih tinggi yakni ke Korea. Suatu pencapaian yang sangat membanggakan bagi kami karena penelitian oleh 2 siswi MAN 1 Jombang tidak hanya berfokus pada hasil lomba, namun bagaimana kegiatan mereka juga mampu memberikan dampak yang sangat positif di masyarakat kita”, ujar Bupati Jombang.

“Terkait persoalan mitos suleten ini, Saya menghimbau kepada semua pihak untuk bahu membahu bersama-sama mengatasinya. Mari semuanya berperan sesuai dengan tugas masing-masing, kerjasama dan kolaborasi diantara semuanya. Baik dunia pendidikan, pondok pesantren, swasta dan seluruh masyarakat untuk bersama berjuang mengurangi sampah. Pilah sampah dari rumah. Jangan buang sampah ke sungai. Kita sampaikan kepada masyarakat bahwa suleten itu tidak ada. Suleten hanyalah cerita fiktif yang tidak benar adanya dan tidak seharusnya kita percaya, suleten hanyalah mitos yang justru akan semakin mencemari sungai kita”, kata Bupati Jombang Mundjidah Wahab.

“Mari kita semua berkomitmen menjaga kelestarian Das Brantas agar lingkungan kita tetap bersih dan sehat, karena warisan paling berharga bukanlah sebuah mitos belaka, namun lingkungan yang lestari dan terjaga. Dengan demikian, dimasa depan anak cucu kita masih dapat menikmati karunia Allah SWT yakni alam lingkungan yang lestari. Mari bersama kita mewujudkan wajah baru sungai-sungai di Kabupaten Jombang yang bersih, indah, bebas dari sampah dan limbah tercemar”, pungkas Bupati Mundjidah Wahab.

Acara tersebut juga hadir juga pada kegiatan tersebut, Camat Ploso dan jajaran Forkopimcam Kecamatan Ploso; Camat Plandaan, Camat Ngusikan, Perwakilan Kecamatan Kudu, Kepala Desa Tanggungkramat dan perangkat desa, seluruh Kepala Desa se Kecamatan Ploso; tim Penggerak PKK se-Kecamatan Ploso dan pelajar.

Laporan: Tok

Editor: Budi Santoso

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button