M.Rony Kepala Dinas Pertanian Jombang (Foto.dok: Tok/ Dev)
JOMBANG, BIDIKNASIONAL.com – Setidaknya dalam upaya mewujudkan ketahanan pangan di Kabupaten Jombang, dinas pertanian Jombang sudah benar mengambil langkah- langkah strategis dengan mengembangkan sistem dan usaha agrisbisnis menekankan tiga hal yaitu, pembangunan agrisbisnis, pendekatan pembangunan pertanian ditingkatkan dari pendekatan produksi yang berbasis agrisbisnis. Karena diyakini, dengan orientasi bisnis yang berdaya saing dan berkelanjutan menjadi pertimbangan utama.
Selanjutnya dalam pembangunan agribisnis, pembangunan pertanian, bukan semata- mata pembangunan sektoral, namun juga terkait dengan lintas sektoral, dan sangat di tentukan oleh agroindustri dan lembaga jasa penunjang nya.
Sedangkan saat ini kabupaten Jombang sudah berjalan pada penguatan 5 potensi unggulan diantaranya pertanian, perkebunan, kehutanan, perikanan, peternakan serta pengembangan kawasan strategis.
Khusus untuk pertanian penggunaan lahan di kabupaten Jombang secara umum terdiri atas 2 bagian besar yaitu lahan sawah dan lahan tegalan.
Kegiatan terbesar adalah untuk kegiatan budidaya pertanian sawah dengan kawasan mencapai 43,21 persen dari luas wilayah kabupaten Jombang.
Kepala Dinas Pertanian, Muchamad Rony mengatakan, Progam unggulan untuk meningkatkan daya saing produk unggulan pertanian sehingga pertanian nanti lebih maju ,mandiri dan modern.
Pertanian maju terlihat dari keikutsertaan masyarakat secara efektif dalam mengelola pembangunan pertanian mandiri diindikasikan dengan kwalitas SDM dalam mengelola sumber daya pertanian hingga tumbuh kreatifitas. Sehingga tumbuh kreatifitas dan kemampuan bekerja sama dengan pihak lain.
Sedangkan pertanian modern diartikan dengan pembangunan pertanian berbasis inovasi yang sejalan dengan revolusi industri 4.0 diantaranya;
1. Traktor (Tracking dan monitor atau melacak dan nemantau), aplikasi yang berisi data informasi yang tersaji yang merupakan hasil identifikasi potensi wilayah oleh para penyuluh pertanian dalam menyelesaikan masalah petani di lapangan.
2. Klinik agribisnis (layanan komunitas untuk mendapatkan solusi)
keragaman, mandiri penyuluh (untuk menarik petani agar mau menerapkan teknologi unggulan)
3. Penguatan peran asosiasi komoditas (Dibentuk untuk menguatkan posisi tawar melalui peningkatan profesionalisme dalam mengelola usaha tani dengan menerapkan prinsip- prinsip ekonomi secara lebih baik).
Petani tanam padi di Jombang
Sementara itu, prediksi Totok ” Bidik” Agus Hariyanto Ketua PD MIO (Media Indenpenden Online) Jombang mengatakan, jika petani tanam padi di bulan Desember 2022 saat ini, panen kurang lebih antara bulan Februari – dan Maret 2023.
Kemungkinan nanti dari hasil panen di Kabupaten Jombang mampu memberikan kontribusi yang cukup terhadap pasokan pangan. Panen yang segera tiba nanti, kabupaten Jombang saya yakin, memberikan kontribusi yang cukup terhadap pasokan pangan.
Semoga hasil panen nanti di kabupaten Jombang bisa menambah nilai surplus untuk menyanggah kebutuhan di jawa – timur dan nasional,” ujarnya.
Laporan: Tok/ Dev
Editor: Budi Santoso