Mas Ipin Dampingi Gubernur Jatim Melihat Upaya Masyarakat Pesisir Trenggalek Jaga Kelestarian Ekologi
Bupati Trenggalek, Mochammad Nur Arifin mendampingi kunjungan Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, Jum’at (17/2)// (foto dikutip dari dokpim)
TRENGGALEK, BIDIKNASIONAL.com – Bupati Trenggalek, Mochammad Nur Arifin mendampingi kunjungan Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, Jum’at (17/2). Kali ini kunjungan Gubernur Jatim, ingin meninjau upaya masyarakat di Pesisir Selatan Trenggalek dalam menjaga kelestarian lingkungan. Seperti halnya upaya yang dilakukan oleh salah satu kelompok masyarakat di Pantai Mutiara, Desa Tasikmadu, Kecamatan Watulimo yang getol dalam menjaga kelestarian ekologi bawah laut.
Mulai dari membuat fish apartemen, replantasi terumbu karang, restocking ikan dan upaya yang lain tentunya ditujukan untuk menjaga ekosistem laut. Dari sini diharapkan biota laut dapat dapat lestari dan ikan dapat berkembang biak. Selain Pantai Mutiara Gubernur Khofifah juga menyempatkan melihat Hutan Mangrove Pancer Cengkrong yang berada di Desa Karanggandu, Kecamatan Watulimo. “Ibu Gubernur sangat mendukung ekologi, utamanya di pesisir. Sabuk hijau dan oksigen di dunia itu malah kontribusi terbesarnya bukan dari hutan tropis di dunia tapi dari ekosistem di pantai,” tutur Bupati Trenggalek saat mendampingi kunjungan Gubernur Jatim.
Pemerintah provinsi punya banyak program mulai dari fish apartemen, kemudian juga penanaman terumbu karang, termasuk rumah apung. Serta restocking di kawasan pesisir sehingga kemudian ekosistem di laut menjadi bagus. Ibu Gubernur juga meninjau hutan mangrove kita. Di sini ada ratusan hektare hutan mangrove yang ada di pesisir Selatan Trenggalek. Biota di sini masih cukup baik dan terjaga, salah satunya dengan adanya budidaya Kepiting dan lain sebagainya, sehingga penjagaan ekologi oleh pemerintah provinsi dalam hal ini ibu gubernur itu bisa memberikan pendapatan ekonomi bagi masyarakat sekitar.
“Terbukti saat ini masyarakat Trenggalek mendapatkan berkah di kawasan-kawasan konservasinya, seperti dikawasan Pantai Mutiara dan Hutan Mangrove Cengkrong ini, lanjutnya. Gubernur Jatim, Khofifah Indar Parawansa dalam kesempatan kunjungannya ke Trenggalek menambahkan, “kenapa pak bupati menyampaikan ada under restocking, kemudian replantasi terumbu karang, rumah-rumah ikan dan seterusnya. Ini adalah ekosistem tata ruang laut yang kita coba prototipe nya ada di rangkaian Kepulauan Mutiara dan Prigi. “Ini akan menjadi referensi tata ruang biota laut di dilakukan oleh Pemkab Trenggalek bersama Pemprov yang tentunya juga bersama pokmas-pokmas di sini,” ungkapnya.
Mantan Menteri Sosial RI itu sangat mendukung upaya Pemerintah Kabupaten Trenggalek dalam menjaga ekologi laut. Bahkan pihaknya menginginkan festival hutan mangrove ke-4 bisa di gelar di Trenggalek. Keinginan ini disampaikan Gubernur Jatim itu setelah meninjau Hutan Mangrove Pancer Cengkrong yang ada di Desa Karanggandu. “Saya tadi candaan dengan pak bupati, Maret ini kita akan menyelenggarakan festival hutan mangrove ke-4. Pak bupati juga setuju Terkait dengan festival mangrove kita akan pusatkan di sini, ” tuturnya.
Ternyata Gubernur Jatim sendiri mempunyai kesukaan menanam mangrove. Menurutnya itu menjadi bagian dari sedekah oksigen. Penanaman mangrove sendiri telah dilakukannya bersama banyak elemen di Jatim. Apalagi selain menjaga lingkungan menurunya mangrove juga dapat memberikan dampak ekonomi bagi masyarakat.
“Kalau festival mangrove, berarti ya menanam, kemudian mulai menyemai benih terutama Kepiting dan ikan. Kemudian hilirisasi dari produk-produk mangrove. Implementasinya sangat banyak dan Maret nanti bisa dilihat. Salah satunya batik yang ada di gelaran G 20 ada yang berasal dari bahan mangrove, sedangkan di sini tadi saya tanya, hilirisasi nya ada sirup, kemudian kue dan budidaya kepiting. Ini bukti dampak ekonomi mangrove dapat dirasakan oleh masyarakat sekitar, imbuhnya.
Laporan: bud
Editor: Budi Santoso