MADIUN, BIDIKNASIONAL.com – Sidomulyo merupakan salah satu desa di sawahan kabupaten Madiun, dengan jumlah penduduk 3.017 jiwa yang mempunyai letak geografis sangat strategis, berada di urat nadi perekonomian antara Kabupaten dan Kota Madiun, berbatasan langsung dengan Kota Madiun.
Minggu Kliwon (05/03/2023), Setiyo Margono selaku Kades Sidomulyo membuka “Pasar Kliwon” yang berlokasi di depan Lapangan desa setempat, di tepi ruas jalan raya sidomulyo arah Kota Madiun. Puluhan UMKM serta ratusan pedagang baik dari dalam maupun luar desa mulai pagi sudah berdatangan dan menjajakan beraneka macam dagangan, animo masyarakatpun sangat besar mereka berduyun-duyun berdatangan, ada yang hanya melihat-lihat dan tak sedikit juga yang berbelanja.
Dalam kesempatan itu beliau kepada awak media menuturkan, dengan dibuka nya pasar kliwon ini diharapkan bisa menjadi tempat promosi dan berjualan produk UMKM di desa ini yang jumlahnya ada 72 dan sudah mempunyai nomor induk berusaha (NIB) dengan berbagai macam hasil produksi diantaranya bidang boga/makanan, bahan pembersih kendaraan, batik tulis, madu klanceng dan lain-lain. “Kami berharap lapangan ini tidak hanya sebagai tempat berolahraga, tapi juga sebagai tempat untuk berwisata, berusaha dan berbelanja.”
Lebih lanjut beliau menambahkan Desa ini juga mendapat predikat sebagai “Desa Wisata” dan masuk nominasi sebagai “Desa Cerdas”. Disini juga ada wisata religi yang perlu dan harus dikembangkan karena mempunyai nilai historis yang cukup besar yaitu Makam Kyai Ageng Rekso Gati.
Berdasarkan dokumen historis yang berawal pada masa Kesultanan Demak yang ditandai dengan perkawinan Putra Mahkota Demak Pangeran Surya Patiunus dengan Raden Ayu Retno Lembah Putri dari Pangeran Adipati Gugur yang berkuasa di Ngurawan Dolopo. Kemudian pusat pemerintahan dipindahkan dari Ngurawan ke Sogaten dengan nama baru Purabaya (sekarang Madiun), kemudian kepemimpinan diteruskan oleh Rekso Gati (Sogaten=tempat Rekso Gati) dan mengangkat Pangeran Timur menjadi Bupati Purabaya. Mulai saat itu Kabupaten Purabaya menjadi Pemerintahan dibawah seorang Bupati dan lepas dari Kesultanan Demak yang dipegang oleh Kyai Rekso Gati. Selanjutnya pusat pemerintahan dipindah oleh Bupati Pangeran Timur (Panembahan Ronggo Jumeno) dari Sogaten ke Desa Wonorejo/Kuncen.
Dengan adanya Pasar Kliwon, wisata kuliner/Pujasera dan Wisata Religi, diharapkan UMKM bisa bergerak maju sehingga BUMDes “Sidomakmur” makin berkembang yang akhirnya perekonomian serta kesejahteraan masyarakat Sidomulyo akan semakin meningkat, pungkasnya.
Laporan: Bas/Mdn
Editor: Budi Santoso