Penerimaan penghargaan tersebut di wakili Kabid GTK pada acara Rapat Kerja Penanganan DStubting (Foto: Ist)
MATARAM, BIDIKNASIONAL.com – Dinas Pendidikan dan Kebudayaan NTB mengambil bagian ikut berperan menuntaskan stunting pada program terbaru yang dinamakan Bakti Stunting, dimana stunting adalah keikutsertaan masyarakat, orang tua wali dan siswa mengambil bagian untuk membantu anak-anak yang tidak mampu yang diberi nama stunting dengan formula.
“Contohnya seperti menyumbang telur, telur ayam jadi satu biji telur disumbang oleh satu orang siswa 3 bulan sekali,” jelas Aidy Furqon, Kadis Dikbud NTB. Jumat. 03/03/23.
Aidy menambahkan, karena yang terintervensi pada zona-zona dan tempat mereka itu tidak terlalu banyak tapi mereka yang stunting rata-rata berasal dari keluarga kurang mampu.
Baru-baru ini Dikbud juga mendapat apresiasi dan penghargaan dari BKKBN Pusat atas inovasi intervensi mengatasi stunting melalui program Bakti Stunting, Penerimaan penghargaan tersebut di wakili Kabid GTK pada acara Rapat Kerja Penanganan DStubting.
Dalam postingan akun media sosialnya Aidy menjelaskan bahwa program tersebut merupakan bentuk gerakan untuk membiasakan anak didik dan para guru menguatkan rasa empati serta perduli persoalan sosial sebagaimana menjadi salah atau tujuan Merdeka Belajar yang digariskan menjadi Profile Pelajar Pancasila.
Lanjut Aidy, disisi lain juga program ini adalah aksi nyata dan langsung untuk membantu pemerintah mengatasi persoalan Stunting di NTB yang masih cukup banyak, agar sistematis dan tepat sasaran maka program Bakti Stunting dilakukan dengan membangun kerjasama antar Dikbud dengan Dinas Kesehatan, Sekolah dengan puskesmas atau Posyandu keluarga”. tutupnya.
Laporan: Aini
Editor: Budi Santoso