Ilustrasi
MATARAM, BIDIKNASIONAL.com – RSUD Provinsi NTB saat ini sudah memiliki layanan CAPD (Continuous Ambulatory Peritoneal Dialysis) guna membantu meringankan masyarakat yang memiliki penyakit ginjal, terutama penderita ginjal kronis dan akut yang memerlukan tindakan medis secara intensif, seperti melakukan operasi atau cuci darah secara berkala. Layanan tersebut dihadirkan karena banyaknya permintaan dari masyarakat.
Keunggulan CAPD dibandingkan dengan cuci darah dengan mesin (hemodialisis/HD). Adalah CAPD dengan cara kerjanya lebih alami bisa dilakukan terus menerus seperti halnya fungsi ginjal bekerja setiap saat diantaranya mudah dilakukan sendiri di rumah, di kantor dan dimana saja, tidak menggangu fungsi jantung, tekanan darah lebih terkendali, mempertahankan fungsi ginjal sisa lebih lama dibandingkan dengan HD, tidak perlu penusukan dengan jarum berkali-kali, tidak perlu ke RS 2-3x seminggu,
Hal tersebut dijelaskan melalui WhatsApp oleh Dr. Hj. Amanukarti Resi Oetomo, SpPD-KGH Finasim selaku kerja tim CAPD RSUD Provinsi NTB.
Ia lanjut menjelaskan bahwa untuk kebutuhan obat eritropitin dalam penanganan anemia lebih sedikit, jenis makanan dan minuman lebih bebas dan bervariasi, serta dapat beraktifitas dengan normal dan lebih mudah saat bekerja ataupun bepergian ke luar kota karena CAPD dilakukan secara mandiri, bisa di rumah atau di kantor dan tidak perlu menggunakan mesin dan tenaga kesehatan.
Beberapa waktu lalu RSUD Provinsi NTB melakukan program CAPD untuk pertama kali nya. Kenapa RSUD NTB baru bisa melakukan pelayanan CAPD? Karena NTB baru punya dokter spesialis penyakit sub spesialis khusus ginjal (dr Amanukarti Resi Oetomo, SpPD-KGH).
Ia berharap dengan adanya pelayanan CAPD di NTB bisa melayani pasien-pasien gagal ginjal kronik yang membutuhkan terapi cuci darah dimana dengan CAPD ini ada pilihan-pilihan pasien.
“Saya berharap pelayanan CAPD di NTB bisa melayani dengan baik pasien gagal ginjal kronis seperti pasien-pasien yang masih aktif bekerja dan sulit untuk ke RS 2 sampai 3x seminggu karena CAPD ini dilakukan mandiri di rumah tanpa bantuan tenaga kesehatan, pasien-pasien yang jauh dari fasilitas RS yang mempunyai mesin cuci darah (hemodialisis), pasien-pasien dengan gangguan fungsi jantung berat, pasien2 yang memang ingin memilih metode ini”. Telang nya.
Laporan: Aini
Editor: Budi Santoso