Kantor PDAM Delta Tirta Sidoarjo. (Foto: ist)
SIDOARJO, BIDIKNASIONAL.com – PDAM Sidoarjo matikan aliran air di sekitar Desa Bluru Kidul, Kec. Sidoarjo, Kab. Sidoarjo, Kamis (7/9/2023). Matinya aliran air tersebut dilakukan mulai jam 2 siang – 10 malam. Pihak Staff Humas PDAM Abdul Aziz saat dikonfirmasi BN.com mengatakan, penghentian aliran air karena ada perbaikan pipa air yang bocor di wilayah Perum Citra Garden.
“Saya membenarkan bahwa kemarin memang ada pematian aliran air di wilayah Desa Bluru Kidul, pematian tersebut dilakukan memang karena ada perbaikan pipa bocor di depan wilayah Perum Citra Garden. Kami memperkirakan perbaikan akan selesai jam 7 pagi hari ini, namun semalam sekiranya pukul 22.00 berhasil kami lakukan pengelasan dan kami usahakan mengalir walaupun airnya sedikit ngacir pelan-pelan,” ucap Aziz.
Aziz menambahkan, perbaikan belum selesai 100 persen, mungkin akan ada agenda pembenahan dan mematikan saluran air kembali karena pembenahan belum maksimal. “mungkin dalam beberapa hari kedepan akan ada pematian kembali, mengingat kemarin yang kami benahin belum sepenuhnya, yang penting bisa mengalir dulu, mengantisipasi ada warga yang membutuhkan,” imbuh Aziz.
Di ujung wawancara BN.com juga menanyakan penyebab mahalnya tarif air per meter kubik di Sidoarjo ketimbang dibandingankan dengan kota-kota lain. Menanggapi hal tersebut Aziz menjelaskan tergantung kebijakan pemerintah di setiap wilayahnya sendiri-sendiri.
“Memang tarif di setiap daerah itu aslinya berbeda-beda, tergantung kebijakan dari pemerintahannya soal biayanya. Kalo soal di Sidoarjo, kebanyakan itu kita airnya beli, lalu ada dari SPAM umbulan dan kita juga membeli dari perairan di Surabaya, mangkanya tidak khayal kalau biaya PDAM di kita Kab. Sidoarjo ini lebih mahal dari Kota Surabaya” ujar Abdul Aziz.
Perlu diketahui biaya PDAM di Kab. Sidoarjo memang sangat kemahalan sedikit ketimbang Kota Surabaya, data yang di himpun dari Online memaparkan bahwa biaya per meter kubik Kab. Sidoarjo mencapai Rp. 6.213 lebih tinggi sedikit, setidaknya 300 persen ketimbang Kota Surabaya per meter kubik senilai Rp. 1.700.
Laporan: Teddy
Editor: Budi Santoso