ACEHSINGKIL

Sampangan Perlengkapan Pelaminan Pengantin, Objek Swafoto Pengunjung Anjungan Aceh Singkil

Sampangan Perlengkapan Pelaminan Pengantin, di Anjungan Aceh Singkil. (Foto: Ist)

ACEH SINGKIL, BIDIKNASIONAL.com
Sampangan pelaminan yang masih di lestarikan masyarakat di Kabupaten Aceh Singkil, menjadi objek utama swafoto pengunjung Pekan Kebudayaan Aceh (PKA) Ke-8 di Anjungan Kabupaten Aceh Singkil, pada hari Senin malam (6/11/2023).

Bentuknya yang seperti kamar berukuran 3×2 meter itu, di sertai dengan pernak-pernik hiasan tampak menggantung di sekelilingnya. Serta Corak kain warna-warni menyempurnakan keindahan perlengkapan pelamin itu, menjadi data tarik tersendiri bagi masyarakat dan pengunjung untuk singgah di anjungan Kabupaten Aceh Singkil.

“Kami menyebutkan sampangan. Perlengkapan pelaminan yang digunakan sejak jaman dulu,” sebut Bayani. Perwakilan dari salah satu staf pengurus Majelis Adat Aceh (MAA), saat bertugas menjaga stand anjungan milik Aceh Singkil, pada event PKA Ke- 8 di lapangan Safiatuddin Banda Aceh.

Ditambahkan, perlengkapan yang berbentuk seperti seperti kamar (sampangan) itu, masih dilestarikan sampai dengan hari saat ini dan digunakan setiap adanya acara adat istiadat. “sekilas mirip pelaminan yang lazim dipakai dalam pesta pernikahan dan sunat rasul di Aceh,” imbuhnya.

Namun, jika diperhatikan, sampangan yang di pajang tersebut memiliki ruang pintu masuk dari samping kanan dan depan.

Lebih lanjut jelas Bayani, jika ada pesta perkawinan atau sunat rasul dan kegiatan adat lainya, masyarakat Aceh Singkil selalu meletakkan Sampangan di dalam rumah.

Sedangkan perlengkapan yang terpasang di depan rumah, berbentuk pagar yang di sertai dengan pintu dan umbul – umbul dari jenis rumput dan dedaunan. Bayani mengatakan, masyarakat menyebutnya pintu gadung (gegaba). Juga merupakan bahagian dari perlengkapan perkawinan atau pesta adat. “kalau di luar rumah, biasa masyarakat menyebut pintu gadung (gegaba), “terang Bayani.

“Dengan tujuan sebut Bayani, selain bahagian dari budaya adat perkawinan di Aceh Singkil. Juga, perlengkapan yang letaknya di luar rumah ini berfungsi menyambut mempelai pria sebelum masuk dan duduk bersanding di Sampangan. Ataupun, menyambut tamu undangan,” ungkapnya.

Ditempat yang sama, Siti Indana, gadis dari Aceh Besar. Sekaligus Mahasiswi Pendidikan Sejarah dari USK mengatakan, dirinya terpukau melihat pernak – pernik Sampangan perlengkapan adat perkawinan atau sunat rasul tersebut.

“Selain ingin mengetahui cerita tentang bahan atau perlengkapan yang terpasang di sini, juga menarik perhatian untuk berswafoto. Karena sangat indah dan unik, ” sebut Siti Indana.

Sekedar diketahui, Sampangan perlengkapan pesta perkawinan dan sunat rasul yang masih di lestarikan oleh masyarakat Aceh Singkil hingga saat ini, merupakan hasil dari karya warga di daerah itu.

Sumber: Prokopim Aceh Singkil

Laporan: Roni

Editor: Budi Santoso

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button