Acara Peningkatan Indeks Literasi Masyarakat Kabupaten Grobogan (dok: Humas)
GROBOGAN, BIDIKNASIONAL.com – Program Peningkatan Indeks Literasi Masyarakat (PILM) Kabupaten Grobogan, mengajak masyarakat ikut serta berperan aktif dalam peningkatan budaya membaca dan menulis di tengah gempuran teknologi yang memberikan efek penurunan minat baca masyarakat, Senin (4/12).
Sekertaris Daerah Kabupaten Grobogan Anang Armunanto, mewakili Bupati Grobogan Sri Sumarni, sebelum membacakan sambutan Bupati Grobogan tersebut, menyinggung terkait inisiasi yang dilakukan dinas pendidikan terkait budaya literasi.
“Dulu sudah dicanangkan untuk gerakan satu guru satu buku, satu siswa satu buku, satu kepala sekolah satu buku. Dari hal tersebut, sudah ratusan buku yang telah diterbitkan oleh para pegiat literasi tersebut,” ucap sekda kabupaten Grobogan.
Menurutnya, maka harus dikolaborasikan, serta buku-buku tersebut sudah ISBN (Internasional Stabdart Book Number). Lanjut, dari data ia mengungkapkan bahwa lebih dari 500 buku yang telah diterbitkan.
“Sehingga buku-buku tersebut, sudah dapat menjadi rujukan literatur bagi kita semua,” sambungnya.
Ia mengajak agar budaya literasi harus digalakkan kembali, agar budaya membaca dan menulis ditengah masyarakat kembali naik.
Untuk yang suka menulis, Lanjut Anang Armunanto, agar bisa menulis biografi kepala daerah, karena kepala daerah hanya satu dari banyaknya masyarakat.
Lebih lanjut ia membacakan sambutan dari bupati Grobogan, bahwa Bupati Grobogan menyambut baik kegiatan Peningkatan Indeks Literasi Masyarakat (PILM).
“Karena literasi merupakan salah satu bagian dari kebutuhan hidup yang mendasar,” sambungnya.
Ia juga menyinggung, amanat dalam Undang-Undang Nomor 43 Tahun 2007 tentang Perpustakaan.
“Bahwa Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah harus memfasilitasi dan mendorong pembudayaan literasi, dengan menyediakan bahan-bahan bacaan yang bermutu, menyediakan sarana prasarana perpustakaan yang mudah di akses termasuk penyediaan bahan-bahan koleksi,” jelasnya terkait amanat undang-undang No 43 tahun 2007.
Menurutnya, Literasi sebagai sarana peserta didik dalam mengenal, memahami dan menerapkan ilmu yang didapatkan dari bangku sekolah.
“Kemampuan Literasi berperan penting dalam kehidupan karena pengetahuan yang diperoleh melalui membaca, menyimak, menulis, dan berbicara harus dikuasai peserta didik sejak dini,” ucapnya.
Ia mengungkapkan, dengan adanya perkembangan teknologi yang pesat, sangat berdampak kepada masyarakat, sehingga malas untuk ber-literasi.
“Orang sekarang, lebih senang browsing melalui internet, sehingga menurunkan minat dan budaya membaca, terutama para generasi muda maupun pelajar,” Ungkapnya.
Dalam hal ini, program-program yang bisa di lakukan Pemerintah, agar meningkatkan minat membaca dan menulis dapat kembali diminati. Antara lain, Melalui program perpustakaan keliling hingga ke daerah pelosok. Pembenahan, penataan perpustakaan kabupaten, perpustakaan sekolah dengan fasilitas bagus, menyediakan fasilitas perpustakaan yang ramah. Memberikan buku secara gratis. Mengadakan lomba–lomba yang berhubungan dengan literasi.
“Mempromosikan gerakan membaca di lingkungan sekolah atau membuat beberapa slogan budaya gemar membaca melalui baliho-baliho di jalan raya, serta memberikan penyuluhan kepada orang tua akan pentingnya belajar membaca dan menulis kepada anak sejak dini,” sambungnya.
Ia menambahkan, akan meningkatkan kualitas pelayanan Perpusda, Perpustakaan Perguruan Tinggi, Perpustakaan Sekolah, Perpusdes, dan Taman Bacaan Masyarakat, juga menjadi program penting pemerintah saat ini, guna meningkatkan minat membaca masyarakat.
Ia menyinggung realita yang terjadi sekarang, lanjut Anang Armunanto, kenyataan saat ini, yang harus diterima adalah, minat baca pada kalangan anak dan remaja masih memiliki tingkat kesadaran rendah.
“Meskipun membaca memiliki banyak sekali manfaat dan sangat penting karena dengan membaca kita dapat memperoleh informasi dan ilmu pengetahuan,” ucapnya.
Pihaknya juga berharap melalui kegiatan PILM, dapat menjadi stimulus bagi seluruh lapisan masyarakat, agar serentak berperan aktif dan memiliki andil dalam pembangunan literasi di Kabupaten Grobogan.
Laporan : Heru Budianto
Editor: Budi Santoso