Tembus Rekor MURI: Rangkaian Tempe Mendoan Terpanjang di Indonesia, Selasa (7/11/2023)/dok.foto: Humas
CILACAP, BIDIKNASIONAL.com – Kabupaten Cilacap kembali menorehkan sejarah dengan menembus Rekor MURI: Rangkaian Tempe Mendoan Terpanjang di Indonesia pada Selasa (7/11/2023). Sebanyak 2.100 lembar tempe mendoan yang telah digoreng dirangkai memanjang dan mencapai 532 Meter di Hotel Aston Inn Cilacap.
Hadir dalam acara yang bertajuk Cilacap Food Festival tersebut Penjabat Bupati Cilacap yang diwakili oleh Kepala Dinas Pemuda Olahraga dan Pariwisata Paiman, Ketua DPRD Kabupaten Cilacap Taufik Nurhidayat, perwakilan Forkopimda Kabupaten Cilacap, Camat Cilacap Selatan Basuki Priyo Nugroho, para petinggi Aston Inn dan Fave Hotel, serta tamu undangan lainnya.
Pada kesempatan tersebut, Perwakilan dari MURI Sri Widayati memberikan apresiasi kepada Chef Denny Frederick atas karsa dan karyanya bersama dengan 6 chef lainnya. Ia kemudian mengukuhkan serta menyerahkan Piagam Penghargaan MURI bernomor 11.380 kepada Winston Hanes, Vice President of Operation Archipelago International yang didampingi oleh General Manager Aston Inn dan Fave Hotel Cilacap Kasanova Hermawan.
Penghargaan atas diangkatnya mendoan ke kancah nasional bahkan dunia ini juga diberikan oleh Taufik Nurhidayat. Dalam sambutannya ia mengajak semua pihak untuk berkontribusi dalam ide dan gagasan sehingga Cilacap dapat lebih dikenal di seluruh Indonesia bahkan di dunia
“Rekor MURI bukan hanya sebuah prestasi, tetapi menjadi sebuah upaya promosi daerah agar lebih dikenal dengan produksi makanan khasnya, budayanya, dan aneka potensi lainnya. Mari kita terus memahami pentingnya melestarikan makanan tradisional dan berkomitmen untuk menjaga warisan kuliner Indonesia,” ucapnya.
Sejalan dengan Taufik, Kasanova mengatakan bahwa tujuan dari acara ini adalah untuk mengangkat nama Cilacap ke tingkat nasional dan internasional. Ia berharap prestasi ini dapat menjadi inspirasi bagi komunitas lokal dan juga menjunjung tinggi keberagaman budaya kuliner di Indonesia. Ia juga menjelaskan bahwa mendoan dengan panjang lebih dari setengah kilometer tersebut akan dibagikan kepada Pondok Pesantren, Panti Asuhan, dan masyarakat sekitar.
Sebagai informasi, rangkaian mendoan pemecah MURI ini menghabiskan tepung terigu sebanyak 200 Kg, minyak goreng 180 Liter, dan daun bawang seberat 20 Kg. Penggorengan mendoan tersebut dimulai pada pukul 09.30 dan selesai pada pukul 16.30.
Laporan: Asep Saepudin/rilis
Editor: Budi Santoso