Begini Tanggapan Dinas Perkim dan LH Pekalongan Mengenai Molornya Program RTLH 2023
Kantor Dinas Perkim dan LH Kabupaten Pekalongan (dok.foto: ist)
PEKALONGAN, BIDIKNASIONAL.com -Tanggapan Kepala Dinas Perkim dan LH Kabupaten Pekalongan M. Abdul Ghazali mengenai bapak Casmadi penerima bantuan Rumah Tidak Layak Huni (RTLH) aspirasi dewan tahun 2023 didesa Tengengwetan, Kecamatan Siwalan, Kabupaten Pekalongan yang hingga tahun 2024 belum selesai.
Melalui konfirmasi via WhatsApp wartawan bn.com Ghazali mengatakan bahwa pihaknya sudah mengobrol sama kabidnya apakah nanti akan iuran bantu untuk tenaga kerjanya supaya fisiknya selesai dan akan segera meninjau kelokasi.
“Kemarin sudah ngobrol sama Kabidnya apakah kita iuran bantu ongkos tenaga kerjanya, supaya fisiknya selesai,” ujar Ghazali Kadin Perkim dan LH Kabupaten Pekalongan, melalui pesan WhatsApp, Rabu (30/1/2024).
Sementara Yuni Astuti, Kepala Bidang (Kabid) Perumahan Dinas Perkim dan LH dikonfirmasi melalui via WhatsApp mengutarakan untuk kendala seperti keterangan pak Casmudi dikarenakan kehabisan biaya untuk tukang dan menganggur lebih dari sebulan.
“Kewajiban dinas sudah kami penuhi semua material senilai besaran juga sudah terkirim semua. Untuk permasalahan kan karena penerima bantuan tidak berkomitmen tahapan pernyataan kesanggupan yang sudah di tanda tangani sejak awal,” ungkapnya.
Ia menambahkan sudah berusaha untuk berkali-kali memperingatkan tapi kenyataannya memang pak Casmudi sudah kehabisan uang untuk menyelesaikan.
Sebelumnya diberitakan bn.com berjudul, Diduga terkendala biaya tenaga kerja bantuan Rumah Tidak Layak Huni (RTLH) aspirasi dewan tahun 2023 di desa Tengengwetan, kecamatan Siwalan, Kabupaten Pekalongan Jawa Tengah molor hingga Januari 2024 belum selesai. Hal ini terungkap dari keterangan salah satu keluarga penerima manfaat (KPM).
“Saya salah satu penerima manfaat bantuan RTLH tahun 2023, dari salah satu anggota dewan, namun karena saya tidak punya biaya untuk membayar biaya tenaga kerja hingga saat ini belum selesai. Padahal saya sudah beberapa kali di datangi pendamping dari Perkim Kabupaten Pekalogan, dan di date line bulan febuari nanti semua material harus terpasang ditambah dengan pengurukan tanah dan plesteran,” ungkap Casmudi saat ditemui dirumahnya RT 01 RW 03 Dukuh Kedayan Desa Tengengwetan No.10
Casmudi mengatakan belum bisa menyelesaikan pembangunan karena terkendala biaya tenaga kerja.” Saat ini saya tidak bekerja jadi tidak ada biaya untuk membayar biaya tukang. Kemarin saja saya sudah mengeluarkan biaya untuk membayar biaya tukang sehari Rp 135 ribu dan bekerja sekitar tiga minggu.” tandasnya.
Casmudi yang juga salah satu ketua ranting salah satu parpol ini mengaku sudah mencoba meminta bantuan dari dewan yang memberinya aspirasi namun sampai sekarang belum direalisasi.
Ia juga mengaku sebagai ketua kelompok penerima RTLH mendapatkan bantuan senilai Rp 15 juta dalam bentuk material adapun untuk penyaluran dilakukan dalam dua tahap. Tahap pertama senilai Rp 7,5 juta berupa 1 truk pasir Weleri, 10 batang besi diameter 10, 9 batang besi diameter 8, Hebel 3 kubik, 3 lem Hebel, semen 15 sak, split 1 truk, tiga kilo kawat bandrat, tiga kilo paku usuk, 8 lembar papan, loster 10 buah, 10 ikat kayu reng, satu lembar.
Adapun pada tahap dua Casmudi menerima 2 kubik hebel, 1000 pcs genteng, 3 pcs kusen kayu, 3 pcs daun pintu, 6 pcs kayu ukuran 8/12, 30 pcs kayu usuk, 16 kayu reng.
“Semua material diambil dari toko Lestari yang beralamatan di Jl Wonosari -Sragi, karena saya sebagai ketua kelompok juga mendapatkan bonus dua sak semen,” katanya.
Sementara itu, Kepala Perkim dan LH Kabupaten Pekalongan M Abdul Gozali , saat dikonfirmasi melalui pesan singkat mengatakan sedang ada keperluan akan menengok keponakannya di rumah sakit Karyadi Semarang.
Laporan: Dikin
Editor: Budi Santoso