AdvertorialBANDUNGJABAR

PROGRAM UNGGULAN PKW PLATINUM 2024 LKP MEY

KAB. BANDUNG, BIDIKNASIONAL.com – Setelah sebelumnya sukses menggelar program Pendidikan Kecakapan Wirausaha (PKW) 2023 dengan Level Platinum, kini Lembaga Kursus dan Pelatihan (LKP) MEY kembali mendapat kepercayaan dari Direktorat Kursus dan Pelatihan Dirjen Vokasi Kemdikbud RI untuk menggelar PKW Platinum 2024.

Dan tercatat sebanyak 25 peserta yang terseleksi dari 150 orang pendaftar yang mendaftar dai perekrutan peserta Program PKW tersebut.

Program PKW sendiri merupakan layanan pendidikan melalui kursus dan pelatihan untuk memberikan bekal pengetahuan, keterampilan dan menumbuhkan sikap mental wirausaha dalam mengelola potensi diri dan lingkungan yang dapat dijadikan bekal untuk berwirausaha.

Berdasarkan tujuan tersebut, diharapkan pula agar program PKW ini dapat mengubah pola pikir atau mindset peserta didik dari bekerja berubah menjadi membuka lapangan pekerjaan.

Dikatakan Pimpinan LKP Mey, Delis Lela Haryati, M.Pd, pada tahun 2024 ini ada tambahan-tambahan program baru yang diharapkan menjadi program unggulan PKW 2024 yang bisa menjadi pendukung kesuksesan para Rintisan Usaha Lulusan Program PKW ini.

Beberapa Program baru itu adalah :

1. Pembuatan NIB untuk semua peserta sebagai legalitas usaha, bekerjasama dengan DPMPTSP.

2. QRIS dari bank BPR sebagai alat pembayaran non tunai di tempat usaha

3. Pembuatan aplikasi keuangan online dari Narasumber kewirausahaan.

4. Kelas lanjutan dan fasilitas ekspor dari SHOPPEE untuk rintisan usaha yang memiliki produk barang selain jasa, direncanakan ada tambahan usaha untuk rintisan usaha yaitu penjualan minuman kesehatan dari rempah-rempah yang diberi nama RAMUAN PENGANTIN.

“Yang mana produk ini yang akan diajukan sebagai produk ekspor ke shoppee selain untuk dijual di toko online shoopee,” tambah Teh Mey sapaan akrabnya.

Sementara program-program terdahulu masih terus berjalan juga yaitu:

1. Pendampingan rintisan usaha oleh LKP & UMKM Sanggar Rias. Dengan pola 1 orang instruktur LKP Mey akan mendampingi 1 kelompok rintisan usaha, dan 4 instruktur UMKM akan mendampingi 4 kelompok rintisan usaha.

2. Pendampingan dan edukasi secara berkala oleh Lembaga & organisasi Mitra yakni Asosiasi Ahli Rias Pengantin Modifikasi & Modern KATALIA sebagai inkubator dan motivator para rintisan usaha dalam pengembangan usahanya. Salah satunya adalah para rintisan usaha ini bisa mengikuti kegiatan kegiatan yang diselenggarakan oleh Asoisiasi Perias Katalia baik yang rutin setiap bulan maupun yang insidental dengan biaya ditanggung oleh Kas Asosiasi Perias Katalia.

3. Program Bank BPR yaitu pinjaman tanpa agunan dan tanpa bunga, untuk Tahun 2024 Bupati Bandung mengalokasikan 70 Milyar dan mengamanatkan untuk melanjutkan Kerjasama mengakses Program ini antara Bank BPR dan LKP Mey.

4. Pendampingan Koperasi Sunda Putri untuk kebutuhan alat-alat rias yang mana Koperasi ini adalah miliknya Asosiasi Perias Katalia.

5. Pendampingan magang di film-film yang digarap oleh DMP (Dragon Motion Picture) Production House (PH) & Menara Visual PH. Untuk Tahun 2024 Peserta PKW direncanakan akan menggarap proyek make up untuk Film berjudul Hantu Pocong & Waktu Yang Terhenti Produksi DMP.

6. Pendampingan kegiatan-kegiatan edukasi keuangan yang difasilitasi padanan dana dari anggota DPR RI Komisi XI yang bekerja sama dengan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) & Bank Indonesia (BI).

Acara yang dihadiri oleh Kepala Bidang Pendidikan Non Formal, Informal, Bahasa dan sastra Dinas Pendidikan Kabupaten Bandung Agus Deradjat M.Pd tersebut dihadiri pula Penilik Robian Hendri, Camat Soreang Drs. H. Haris Taufik yang diwakili Sekretaris, serta Kepala Desa Parungserab Deni Ramdani. Dan juga mitra-mitra LKP Mey yaitu PH Menara Visual, PT. Kosmetikatama Super Indah, Bidik Nasional dan Koperasi Sunda Putri.

Adapun mitra-mitra kerja yang bekerjasama dalam Program PKW 2024 ini, sambung Teh Mey, ada 3 UMKM Sanggar Rias dan 3 PH Film & Photograpy, 3 UMKM Platfoam Digital, serta 3 Lembaga Permodalan. Disamping juga bekerjasama dengan Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kabupaten Bandung dan PT. Kosmetikatama Super Indah.

Disampaikan Teh Mey, pembelajaran PKW 2024 Platinum ini direncanakan akan berlangsung selama 300 jam pelajaran (JPL) selama 50 hari serta dibagi menjadi 4 materi diantaranya Pendidikan karakter kewirausahaan, Penguatan Manajemen usaha, Pendidikan keterampilan dan Tata rias pengantin Modern yang diawali dengan pengenalan Tata Rias Pengantin Pembakuan sebagai pengenalan tata rias pengantin dan pakem-pakemnya.

Keempat materi ajar tersebut dilaksanakan dengan metode pembelajaran sebagai berikut :

1). Pembelajaran di kelas dengan Instruktur sebanyak 4 orang, 1 Instruktur LKP dan 3 Instruktur dari UMKM sanggar rias.

2). Praktek di Tefa LKP Mey yaitu Mey Wedding Organizer untuk melatih dan menerapkan teori dan praktek yang sudah dipelajari di kelas dan dapat langsung dipraktekan dalam pekerjaan yang sebenarnya.

3). PJBL (Project Based Learning) secara prosentase dilaksanakan 60% pembelajaran. Selanjutnya, para peserta akan mencari proyek rias ke wedding-wedding organizer yang tergabung di Organisasi Perias yang salah satu Organisasi tersebut Ketua nya adalah Teh Mey sendiri sehingga lebih mudah untuk peng koordinasiannya, caranya dengan mengirimkan proposal, sesudah mendapatkan proyek para peserta akan melaksanakan beberapa langkah dalam mengerjakan proyeknya. Beberapa langkah yang dimaksud adalah Menentukan Tema, Menyusun Perencanaan, Menyusun Jadwal, Melaksanakan Proyek dan Mengevaluasi.

4). Sedang nanti di akhir pembelajaran, akan dilaksanakan evaluasi keterampilan yang dilaksanakan langsung di lapangan yakni dengan digelarnya Lomba Rias Pengantin yang difasilitasi padanan dana dari PT. Kosmetikatama Super Indah.

“Sehingga peserta akan termotivasi dan terangsang untuk memberikan karya terbaik mereka. Dari beberapa PKW yang kami (LKP Mey) selenggarakan, Lomba Rias Pengantin akan menjadi salah satu media untuk pembuktian dari para peserta yang mengikuti PKW,” terangnya.

Sementara itu, Kepala Bidang Pendidikan Non Formal, Informal, Bahasa dan sastra Dinas Pendidikan Kabupaten Bandung Agus Deradjat M.Pd mengatakan bahwa program PKW ini sangat bagus dan tentunya diharapkan akan menimbulkan inspirasi dan motivasi bagi yang lain untuk melakukan hal yang sama, bahkan juga akan memberikan pengetahuan-pengetahuan baru di bidang tata rias pengantin yang baik sesuai materi yang diberikan dalam program PKW ini.

“Kami dari Disdik Kabupaten Bandung melihat LKP Mey ini selalu menebarkan dan meberikan manfaat kepada banyak orang khususnya bagi warga di wilayah Soreang maupun Kabupaten Bandung. Tentu kami percaya pada LKP Mey ini yang memiliki manajemen yang sangat baik sekali, terstruktur serta jaringan kerjanya yang cukup luas. Baik dengan pihak UMKM, jaringan dengan pemerintah, jaringan dengan dunia usaha serta industri dan saya kira LKP Mey ini merupakan salah satu LKP yang terbaik di Kabupaten Bandung. Dan itu yang sangat bisa dibanggakan di LKP Mey ini,” tegasnya.

Karenanya, sambung Agus, pihaknya menaruh harapan besar kepada LKP Mey yang sudah banyak berkontribusi dalam pembangunan terlebih melahirkan rintisan usaha baru khususnya pada tata rias pengantin. Diakuinya, LKP Mey sendiri telah banyak melahirkan lulusan yang tidak sedikit telah membuka lapangan kerja dan berbisnis secara mandiri pada bidang yang digelutinya sesuai skill dan keterampilan tata rias pengantin.

Dalam eksistensinya, setiap tahun LKP Mey telah meluluskan dan melahirkan para wirausaha baru bidang jasa rias pengantin dengan demikian LKP Mey membantu mengurangi pengangguran, turut membangun perekonomian nasional dan daerah dengan tidak membebani pemerintah dan masyarakat, meningkatkan pendapatan masyarakat juga meningkatkan produktifitas faktor-faktor produksi jasa. (ADV)

Laporan: San

Editor: Budi Santoso

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button