Rapat paripurna dalam rangka Hari Jadi Kabupaten Madiun ke 456 di Ruang Sidang pada hari kamis (18/07/2024)
MADIUN, BIDIKNASIONAL.com – Dalam rangka memperingati Hari Jadi Kabupaten Madiun ke 456 tahun, Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Madiun mengadakan rapat Paripurna, bertempat di Ruang Sidang pada hari kamis (18/07/2024).
Rapat dipimpin oleh Ferry Sudarsono, selaku ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (ĎPRD) Kabupaten Madiun, juga hadir pada kesempatan itu Pj Bupati Tontro Pahlawanto, jajaran dan anggota DPRD, Forkopimda, pimpinan organisasi perangkat daerah (OPD), staf ahli bupati, asisten sekda dan para camat se-kabupaten Madiun.
“Hari Jadi Kabupaten Madiun ke 456 tahun kali ini mengambil tema, Terus Bergerak untuk Madiun Maju”, tutur Ferry Sudarsono mengawali sambutanya. Kemudian beliau mengutip kembali sejarah berdirinya Kabupaten Madiun.
Kabupaten Madiun berdiri pada tanggal paro terang, bulan Muharam tahun 1568 Masehi tepatnya jatuh hari Kamis Kliwon tanggal 18 Juli 1568 / Jumat Legi tanggal 15 Suro 1487 Be – Jawa Islam. Berawal pada masa Kesultanan Demak, yang ditandai dengan perkawinan putra mahkota Demak Pangeran Surya Patiunus dengan Raden Ayu Retno Lembah Putri dari Pangeran Adipati Gugur yang berkuasa di Ngurawan, Dolopo. Pusat pemerintahan dipindahkan dari Ngurawan ke desa Sogaten dengan nama baru Purabaya (sekarang Madiun). Pangeran Surya Patiunus menduduki kesultanan hingga tahun 1521 dan diteruskan oleh Kyai Rekso Gati. (Sogaten = tempat Rekso Gati) Pangeran Timoer dilantik menjadi Bupati di Purabaya tanggal 18 Juli 1568 berpusat di Desa Sogaten.
Pada tahun 1575 pusat pemerintahan dipindahkan dari Desa Sogaten ke Desa Wonorejo atau Kuncen Kota Madiun sampai tahun 1590. Pada tahun 1686, kekuasaan pemerintahan Kabupaten Purabaya diserahkan oleh Bupati Pangeran Timur (Panembahan Rangga Jumena) kepada putrinya Raden Ayu Retno Dumilah. Bupati inilah selaku senopati manggalaning perang yang memimpin prajurit-prajurit Mancanegara Timur.
Pada kesempatan itu, PJ Bupati Tontro Pahlawanto dalam pidatonya menyampaikan visi misi dan program pembangunan daerah, merupakan wujud dari hasil identifikasi yang baik antara DPRD sebagai badan legislatif daerah dan pemerintah daerah yang bersinergi dalam memajukan pembangunan kabupaten Madiun.
Dari hasil kerjasama yang baik antara Pemerintah Daerah dengan DPRD ada belasan indeks mengalami peningkatan, di samping itu sudah tidak ada desa tertinggal dan berkembang, semua desa saat ini berada ditingkat maju dan mandiri.
“Berdasarkan hasil verifikasi, indeks Desa Mandiri tahun 2024 desa mandiri di Kabupaten Madiun berjumlah 135 dan desa maju berjumlah 63 dan sudah tidak ada lagi desa berkembang dan tertinggal,” tegas Tontro.
Kabupaten Madiun memperoleh banyak penghargaan, baik di tingkat nasional maupun di tingkat regional. Pertama dari Kementerian Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Republik Indonesia. Kedua, Pemerintah Madiun mendapatkan 3 rekor muri dalam Peringatan Hari Pendidikan Nasional. Ketiga, raihan Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) yang ke- 11 dari BPK perwakilan Provinsi Jawa Timur atas laporan keuangan Pemerintah Daerah Kabupaten Madiun Tahun Anggaran 2023. Keempat, Penghargaan Abipraya Prasasya dari Kementrian Kesehatan RI. Kelima, penghargaan dari Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia. Keenam, Kabupaten Madiun sebagai tiga besar pemerintah daerah dengan transaksi kartu kredit Indonesia atau KKI tertinggi di provinsi Jawa Timur. Dan yang ketujuh, penghargaan dari Gubernur Jawa Timur pada puncak peringatan bulan bhakti gotong-royong masyarakat.”
“Meskipun telah banyak keberhasilan yang telah kita capai bersama namun harus kita akui masih ada pekerjaan yang lain yang harus kita selesaikan bersama-sama,” pungkasnya.
Laporan: Bas
Editor: Budi Santoso