Harlina (29) peserta JKN (Foto: ist)
SURABAYA, BIDIKNASIONAL.com – Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan senantiasa berkomitmen memberikan jaminan kesehatan melalui Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN), yang tentunya program ini menjamin kesehatan masyarakat Indonesia dari semua kalangan tanpa adanya diskriminasi.
Program JKN diharapkan dapat menjamin kehidupan yang sehat dan meningkatkan kesejahteraan seluruh penduduk, dengan target utamanya adalah mencapai Universal Health Coverage (UHC), dengan memastikan kemudahan akses terhadap layanan kesehatan yang berkualitas dan terjangkau.
Salah satu penerima manfaat program ini dan merasakan langsung dampak positif dari layanan JKN adalah Harlina, perempuan berusia 29 tahun berdomisili di Kedung Sroko V, Kota Surabaya.
“Memasuki usia kandungan saya yang kesembilan bulan, dua hari yang lalu tiba-tiba perut saya terasa nyeri hebat dan ternyata air ketuban saya pecah. Suami saya segera mengantar saya ke Puskesmas Mulyorejo, Surabaya, untuk rencana persalinan. Setelah diperiksa oleh bidan, saya dinyatakan sudah memasuki pembukaan ketujuh, sehingga harus segera dirujuk ke RS DKT Gubeng, Surabaya,” ungkap Harlina di Surabaya, Selasa (10/09).
Setibanya di IGD, Harlina langsung disambut oleh petugas medis yang siap siaga menangani kondisinya. Ia pun mengungkapkan rasa syukurnya karena persalinan putri ketiganya berhasil berjalan normal dan lancar. Menariknya, perlengkapan administrasi dari awal pemeriksaan kandungan hingga proses persalinan, Harlina hanya bermodalkan Kartu Indonesia Sehat (KIS) dan Kartu Tanda Penduduk (KTP).
“Bersyukur sekali, sejak kehamilan anak pertama, saya sudah terdaftar sebagai peserta JKN. Dari awal menggunakan layanan JKN, semua prosedur sangat dimudahkan, mulai dari konsultasi di Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP) tempat saya terdaftar, kontrol kehamilan di rumah sakit, hingga persalinan anak ketiga ini. Saya pastikan juga bahwa saya tidak pernah dikenakan biaya tambahan, bahkan saya tidak pernah mengeluarkan uang sepeser pun untuk keperluan berobat,” ujar Harlina.
Harlina mengungkapkan bahwa pihak rumah sakit turut membantu mengurus semua administrasi, termasuk pendaftaran Program JKN untuk anaknya yang baru lahir. Menurutnya, hal ini sangat penting karena perlindungan kesehatan yang tepat waktu dan efektif bagi bayi baru lahir sangat diperlukan. Ia menegaskan, setiap bayi berhak mendapatkan akses ke layanan kesehatan yang berkualitas, sehingga kepesertaan JKN bayi harus dipastikan aktif sejak dini.
“Persalinan anak kedua saya dilakukan secara caesar, karena termasuk kelahiran berisiko dan usia kehamilan juga sudah cukup. Awalnya saya periksa kehamilan di FKTP, tetapi karena tekanan darah tinggi, dokter merujuk saya untuk rawat inap di rumah sakit selama tiga hari. Biaya persalinan caesar tentunya lebih mahal daripada persalinan normal, namun saya merasa seperti tidak memiliki beban karena seluruh biayanya dijamin oleh BPJS Kesehatan,” cerita Harlina.
Setelah beberapa kali merasakan manfaat jaminan kesehatan, wanita asal Sampang ini sepenuhnya mempercayakan kesehatan keluarganya kepada Program JKN. Harlina berharap program yang dikelola oleh BPJS Kesehatan dapat terus berjalan dan membantu masyarakat Indonesia yang membutuhkan, termasuk keluarganya. Selain berterima kasih kepada BPJS Kesehatan, ia juga mengucapkan terima kasih kepada pemerintah yang turut berperan dalam menanggung iuran setiap bulannya.
“Alhamdulillah, saya tidak perlu khawatir lagi memikirkan biaya persalinan hingga obat-obatan selama di rumah sakit. Saya merasa senang dan tenang menjadi peserta JKN sejak tahun 2017, karena tidak perlu memikirkan iuran setiap bulannya. Semoga BPJS Kesehatan dapat terus memberikan pelayanan terbaiknya bagi masyarakat Indonesia, sehingga kami tidak perlu merasa ragu atau takut untuk memanfaatkan layanan JKN. Saya sendiri sudah membuktikan bahwa pelayanan BPJS Kesehatan mudah, cepat, dan setara,” pungkas Harlina.
Laporan: rn/md/red
Editor: Budi Santoso