MATARAM, BIDIKNASIONAL.com – Yayasan Jantung Indonesia (YJI) cabang Provinsi NTB membuka pelatihan pelatih dan penjurian senam jantung sehat tahun 2024, bertempat di Aula Dinas Kesehatan Provinsi NTB. Jumat 04/10/2024.
Dalam kesempatan tersebut, Drs Agus Suprianto, Apt sebagai ketua panitia pelatihan pelatih dan penjurian senam jantung sehat tahun 2024 mengatakan, Peserta berasal dari 7 kabupaten kota sebanyak 28 orang.
“Sumber anggaran kegiatan kita saat ini berasal dari anggaran YJI cabang Provinsi NTB, kami juga berterimakasih atas partisipasinya para peserta yang hadir dan diharapkan dapat mengikuti kegiatan sampai selesai.” Katanya.
Sementara itu Sekretaris Dinas Olah Raga Prov NTB dra. Hj. Asnirawati, M.Si mengatakan, kegiatan ini merupakan untuk meningkatkan kapasitas diri untuk seluruh pelatih maupun juri, sehingga pada waktu kegiatan PORDA dan PORNAS kita sudah memiliki SDM.
“Alhamdulillah pesertanya sangat banyak karena memang pada kegiatan pelatihan penjurian ini merupakan satu sisi yang sangat kita perlukan pada kegiatan PORDA dan PORNAS nanti, karena menjadi seorang juri harus memiliki kapabilitas dan kompetensi yang memang mendapatkan lisensi langsung dari yayasan jantung pusat ,” Paparnya.
Asnirawati juga mengatakan, jumlah peserta difokuskan pada 28 orang yang berasal dari 7 kabupaten kota kegiatan ini untuk persiapan PORDA tanggal 21/26 Oktober 2024 dan NTB menjadi tuan rumah Pernah Tahun 2025.
Terakhir, Ketua Harian Yayasan Jantung Indonesia Cabang NTB Dr. H Lalu Hamzah Fikri, MM. MARS” memberi apresiasi atas terselenggaranya kegiatan Pelatihan Pelatih dan Penjurian Jantung Sehat 2024.
“Alhamdulillah kegiatan ini menjadi bentuk silaturahim kita, disini kita dapat ilmu dari narasumber yang dapat diimplementasikan di tempat kita masing-masing sebagai pelopor ya dan tentunya kemanfaatan itu membawa dampak yang luar biasa untuk kemaslahatan umat dan untuk masyarakat kita khususnya NTB,” Ungkapnya.
Dikatakan Dr. Fikri bahwa sebelum nya NTB punya inisiatif untuk menjalankan gerakan minimal 5.000 langkah, sekarang bagaimana caranya YJI dan KORMI ini bisa menjadi pelopor di lingkup instansi.
“Saya benar-benar atensi untuk menggerakkan ini karena eh studi di Jepang mengatakan gerakan 10.000 langkah bisa menurunkan angka kardiovaskuler hampir 243.000 kasus,” Pungkasnya.
Laporan: Aini
Editor: Budi Santoso