Anggota Komisi E DPRD Sidoarjo, saat kunjungan di Museum Negeri Mpu Tantular di Sidoarjo. (Foto: ist)
SIDOARJO, BIDIKNASIONAL.com – Komisi E DPRD Provinsi Jawa Timur laksanakan kunjungan di Museum Negeri Mpu Tantular Sidoarjo, Jl. Raya Buduran – Jembatan Layang, Kec. Buduran, Kabupaten Sidoarjo.
Kunjungannya itu sendiri untuk fokus benahi sejumlah problem di Museum Negeri Mpu Tantular di Sidoarjo. Mulai dari tenaga ahli hingga inovasi teknologi bakal dirumuskan tahun ini.
Sekertaris Fraksi Gerindra yang juga anggota komisi E DPRD Provinsi Jatim Cahyo Harjo Prakoso mengatakan, kebutuhan sumber daya manusia (SDM) sekaligus tenaga ahli menjadi skala prioritas dalam waktu dekat.
“Pertama kami mengapresiasi atas dedikasi pengurus meseum selama ini. Tadi disampaikan ada beberapa problem, mulai dari SDM, anggaran dan minimnya inovasi berbasis digital. Tentu ini akan menjadi fokus kami, utamanya kebutuhan SDM tadi,” kata Cahyo, Pada Jumat, (25/10/2024) siang.
Dia mengakui, kebutuhan SDM di Museum Mpu Tantular sendiri menjadi skala prioritas mengingat, saat ini jumlah pegawai hanya 22 orang dengan banyak hal yang harus dibenahi.
“Dulu pegawai disini katanya 70 orang lebih, tapi saat ini hanya 22 an lah. Ini menjadi penting karena banyak hal yang mereka urus. Karena kita tahu, Museum ini menjadi hal penting untuk menjaga nilai-nilai sejarah kita sebagai warisan untuk generasi penerus,” ungkapnya.
Pihaknya mengaku, bakal fokus untuk mempertahankan eksistensi dan nilai-nilai sejarah dari museum tersebut. Mulai dari anggaran hingga inovasi berbasis digital bakal dirumuskan dalam waktu dekat.
“Sebisa mungkin, museum mpu tantular ini tetap diminati masyarakat, dengan cara apa ? dengan kita mengikuti perkembangan zaman, misalnya digitalisasi dan sebagainya ini harus dilakukan,” imbuhnya.
Sementara itu, Ketua Komisi E DPRD Jatim Untari menegaskan bakal melakukan kunjungan rutin di Museum Mpu Tantular selama beberapa kali dalam setahun. Menurutnya, pengawasan dan peran serta DPRD sangat penting dalam eksistensi Museum tersebut.
“Harus diakui kita kekurangan eksposure dalam meningkatkan eksistensi Museum Mpu Tantular ini. Tadi juga disampaikan jumlah pengunjung menurun. Apalagi sekolah-sekolah negeri di Sidoarjo sangat jarang berkunjung kesini. Inilah kekurangan kita, ini harus segera kita kaji mulai dari promosi digital dan sumberdaya manusia nya,” kata Untari.
Dia menambahkan, dalam waktu dekat DPRD Jatim akan berkoordinasi dengan Dinas Pendidikan untuk mewajibkan sekolah-sekolah di Jawa Timur berkunjung ke Museum Mpu Tantular sesuai dengan kapasitas mereka.
Menanggapi hal itu, KA UPT Museum Negeri Mpu Tantular Sadari, berharap perhatian Pemerintah dapat meningkatkan eksistensi Museum Mpu Tantular. Beberapa program dan inovasi akunya, telah dirumuskan. Namun, hal itu terkendala anggaran yang kurang maksimal.
Selain itu, ia juga mengharapkan pemerintah dan pihak terkait memberikan fokus khusus untuk Museum Mpu Tantular ini.
“Museum dengan luas 3,5 hektare lebih ini, sangat butuh tenaga SDM dan anggaran untuk inovasi digital. Semoga harapan kami dapat direalisasikan,” ungkap Sadari. (Ted)