
MATARAM, BIDIKNASIONAL.com – Dinas Kesehatan Kota Mataram mengajak stakeholder duduk bersama dalam kegiatan Sosialisasi Vaksin Baru yang dikemas dalam Pertemuan Lintas Program dan Lintas Sektor Pencegahan Pneumonia dan Diare Terintegrasi di Fave Hotel Kota Mataram, Kamis (06/02/2025).
Dalam Laporannya, Ketua Panitia Pelaksana menyampaikan tujuan dari kegiatan tersebut adalah untuk Meningkatkan pengetahuan peserta tentang Vaksin Baru (PCV, IPV, HPV, Rotavirus), Memperkuat komitmen dari stakeholder untuk mendukung implementasi vaksin baru, dan Tersusunnya strategi komunikasi lintas sektor dan stakeholder untuk mensosialisasikan vaksin baru.
“Jumlah peserta lintas sektor Kota Mataram berjumlah 35 orang yang meliputi unsur organisasi keagamaan (muslimat NU, Aisiyah, muslimat NW, WHDI dan persatuan wanita Kristen), dari unsur perwakilan pondok pesantren, perwakilan kepala sekolah, Dinas Kesehatan, Dinas Pendidikan, Kementerian Agama, Himpaudi, Persatuan Raudatul Athfal, Tim penggerak PKK, serta menhadirkan pula 2 ibu balita yang sudah lengkap imunisasinya untuk memberikan testimoni pemanfaatan layanan imunisasi. Pada acara ini juga diundang budayawan Sasak yang menyampaikan kidung dan hikayat yang berisi informasi tentang pentingnya imunisasi untuk anak. Kegiatan sosialisasi ini didukung oleh UNICEF Kantor Perwakilan NTT-NTB melalui mitranya Ikatan Ahli Kesehatatn Masyarakat Indonesia (IAKMI) Pengda NTB.” Katanya.
Disampaikan juga bahwa Dalam Sosialisasi tersebut hadir Narasumber
H. Badarrudin. S.kep. Ners. M.M, yang membahas tentang kebijakan dan pentingnya vaksinasi PCV, HPV, IPV, dan Rotavirus.
dr. Dewi Ayu Murniati yang membahas tentang Permasalahan yang dihadapi dalam pelaksanaan vaksinasi di Kota Mataram,
Dian Novita., SKM. Mkes yang membahas tentang metode komunikasi antar personal dalam meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap Imunisasi anak.
H. Djaswad SH. M.M yang membahas tentang Potensi Dana Zakat, infaq dan shodaqoh untuk membiayai sosialisasi tentang imunisasi.
Mamik Raden Rais yang menampilkan budayawan Sasak tentang edukasi Imunisasi.
Sementara itu, kegiatan tersebut dibuka oleh Kepala Dinas Kota Mataram yang diwakili oleh dr. Dewi Ayu Marniati, Kabid P2P Dinas Kesehatan Kota Mataram.
Dalam sambutannya dr. Dewi menyampaikan, dalam rangka kegiatan sosialisasi vaksin baru, melalui keterlibatan stakeholder dan membangun komitmen untuk mendukung pelaksanaan vaksin baru di Kota Mataram yang tidak lepas dari penyakit menular, dimana penyakit menular ini masih merupakan PR di Indonesia khususnya di kota Mataram ini.
“Kementerian Kesehatan RI pada saat ini telah mengadopsi penemuan vaksin baru tersebut ke dalam program imunisasi sehingga terjadi penambahan jenis vaksin pada program vaksinasi wajib pada bayi menjadi 11 jenis vaksin yang sudah masuk ke dalam program imunisasi wajib yang ada di indonesia.” Tuturnya.
Lanjut dr. Dewi mengatakan, ada empat vaksin baru yang memang sudah masuk ke dalam program ilmu industri, Pengenalan vaksin baru seperti Human Papilloma Virus (HPV), Rotavirus, Injection Polio Vaccine (IPV) dan Pneumococal Conjugate Vaccine (PCV) ini merupakan langkah strategis dalam upaya peningkatan kesehatan masyarakat. Ketiga vaksin ini dirancang untuk mencegah penyakit serius yang memiliki dampak besar terhadap kesehatan individu maupun masyarakat secara luas.” Terangnya.
Dikatakan dr. Dewi, bahwa pemberian imunisasi baru sangat penting untuk memberikan perlindungan kepada anak-anak dari risiko menderita penyakit pneumonia, diare maupun kanker cervix pada saat dewasa nanti.
“Pencegahan kanker leher rahim untuk kota mataram sendiri sebenarnya terkait dengan capaian inovasi ini masih menjadi PR yang sampai sekarang memang belum selesai dan mudah-mudahan tahun ini bisa selesai walaupun sampai dengan kemarin di akhir 2024 pencapaian imunisasinya masih kurang dari 100℅,” Ungkapnya.
Menurut dr. Dewi, Peran Tokoh Masyarakat, Tokoh Agama, dan Organisasi Sosial Kemasyarakatan sangat penting dan memiliki pengaruh besar dalam membentuk opini publik. Dukungan mereka dapat membantu mengurangi keraguan terhadap vaksinasi, yang sering kali dipengaruhi oleh informasi yang kurang tepat.
“Seperti yang disampaikan oleh Ketua Panitia tadi bahwa Organisasi sosial kemasyarakatan juga dapat menjadi mitra dalam penyebarluasan informasi, memastikan vaksinasi menjangkau seluruh lapisan masyarakat, termasuk yang paling rentan.
Pelaksanaan ketiga jenis vaksin baru tersebut masih dalam tahap pengenalan di beberapa provinsi, termasuk Provinsi NTB, dan untuk mendukung keberhasilan pelaksanaan vaksinasi ini, diperlukan sosialisasi kepada lintas sektor dan organisasi kemasyarakatan termasuk organisasi keagamaan guna memperkuat koordinasi, komitmen, dan pemahaman yang seragam tentang manfaat vaksin baru ini.
“Pengenalan vaksin baru memerlukan pemahaman yang baik mengenai manfaat dan keamanannya. Semoga tahun 2025 ini capaian imunisasi untuk Kota Mataram bisa meningkat kami sangat bersyukur jika bisa mencapai target sesuai yang sudah ditetapkan,” Tutupnya
Laporan: Aini
Editor: Budi Santoso