MATARAMNTB

Wagub NTB: Penurunan Angka Stunting Jangan Hanya Fokus Pada Angka Saja Melainkan Juga Kesehatan Anak

● BKKBN Gelar Forum Koordinasi Penurunan Stunting

BKKBN NTB Menggelar Forum Koordinasi Stunting dan Fasilitas Koordinasi Satgas Percepatan Penurunan Stunting di Prime Park Hotel, Kamis 10/08/23 (Foto: Aini)

MATARAM, BIDIKNASIONAL.com – Dikarenakan masih tingginya angka stunting di NTB yang saat ini masih diangka 16,9%. BKKBN NTB Menggelar Forum Koordinasi Stunting dan Fasilitas Koordinasi Satgas Percepatan Penurunan Stunting di Prime Park Hotel, Kamis 10/08/23.

Kegiatan itu dihadiri Wakil Gubernur Nusa Tenggara Barat Dr Hj Sitti Rohmi Djalilah yang sekaligus sebagai Ketua Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) NTB, Kepala BKKBN NTB Dr Lalu Makripuddin, sejumlah wakil kepala daerah se-NTB, serta para pemangku kepentingan di daerah ini.

Secara khusus Kepala Perwakilan BKKBN NTB mengucapkan terimakasih kepada Kepala BKKBN RI dr Hasto Wardoyo yang telah berkesempatan hadir ditengah padatnya kesibukan.

Ia juga mengatakan bahwa acara ini bertujuan untuk Menindaklanjuti Peraturan Presiden (PERPRES) Nomor 72 Tahun 2021 tentang Percepatan Penurunan Stunting dalam pasal 10 mejelaskan bahwa Percepatan Penurunan Stunting sebagaimana dimaksud dalam Pasal 7 dan rencana aksi nasional sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8 menjadi acuan bagi kementerian/lembaga,Pemerintah Daerah provinsi, Pemerintah Daerah kabupaten/kota, Pemerintah Desa, dan Pemangku Kepentingan dalam rangka menyelenggarakan Percepatan Penurunan Stunting.

Hal tersebut dikatakan Dr Lalu Makripuddin, saat memberikan sambutan pada acara Forum Koordinasi Stunting dan Fasilitas Koordinasi Satgas Percepatan Penurunan Stunting pagi ini.

“Untuk Menindaklanjuti laporan TPPS (Tim Percepatan Penurunan Stunting) semester pertama perlu dilakukan forum koordinasi stunting, Perlu juga melakukan evaluasi setiap enam bulan karena akan ada laporan yang diberikan ke Jakarta setiap 6 bulan sekali, tentu untuk mengevaluasi itu perlu kita duduk bersama antara TPPS Provinsi dan TPPS Kota dan Kabupaten dengan bertujuan untuk mengetahui dimana banyak titik-titik yang bisa kita lakukan untuk percepatan penurunan stunting”. Ungkapnya.

Sementara itu Wakil Gubernur NTB Hj Siti Rohmi Djalilah, mengatakan bahwa Ia optimis pada penurunan angka stunting hingga 14 persen bisa tercapai 2023 ini, karena berdasarkan data Juni 2023, angka stunting di NTB tercatat 16,9 persen dan sudah terdata “by name by address”. Jumlah kasus stunting itu turun signifikan dibandingkan data tahun 2018 sebesar 26 persen.

Umi Rohmi juga mengatakan bahwa validasi data menjadi hal yang sangat penting untuk mengetahui jumlah sebenarnya angka stunting tersebut. yang dampaknya sudah terlihat anak anak di berbagai wilayah di NTB beratnya menjadi meningkat dan tinggi badannya terus bertambah.

“Perbaikan status gizi jadi keliatan penambahan berat badannya, anak anak kita kemudian tinggi badannya lebih terpantau,” kata Wagub NTB tersebut.

Wagub juga mengatakan secara tegas bahwa dalam penanganan stunting jangan terfokus pada angka saja Namun tentunya melakukan upaya upaya bagaimana anak anak di NTB bisa sehat.

Laporan: Aini

Editor: Budi Santoso

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button