Kepala Seksi Bimbingan Masyarakat Islam Kantor Kemenag Grobogan Abdur Rouf. (Kiri)/ Foto: ist
GROBOGAN, BIDIKNASIONAL.com – Belum lama ini, Kementerian Agama RI mengumumkan bahwa Indonesia kekurangan tenaga fungsional penghulu.
Hal itu ternyata juga terjadi di Kabupaten Grobogan. Pasalnya, sampai saat ini masih ada Kantor Urusan Agama (KUA) yang hanya memiliki 1 orang penghulu.
Kepala Seksi Bimbingan Masyarakat Islam Kantor Kemenag Grobogan Abdur Rouf mengatakan bahwa jumlah penghulu yang ada di Kabupaten Grobogan sebanyak 29 orang yang tersebar di 19 KUA.
Ia menyebut jumlah tersebut sudah termasuk dengan para Kepala KUA, yang juga ditugaskan menjadi seorang penghulu.
“Jumlah penghulu ada 29 orang se-Grobogan. Itu pun tidak merata. Karena ada satu kecamatan (KUA) yang penghulunya itu cuma satu. Kepala KUA itu juga sebagai penghulu,” katanya, Selasa (12/9).
Rouf mengakui bahwa jumlah penghulu yang ada saat ini cenderung masih kurang. Apalagi ia menyebut jumlah pernikahan di Kabupaten Grobogan bisa mencapai sekitar 15 ribu per tahunnya.
Oleh sebab itu, seorang penghulu biasanya tidak hanya menikahkan satu pasangan pengantin saat musim nikah, namun bisa mencapai puluhan pasangan.
“Di Grobogan itu peristiwa nikah hampir 15.000 per tahunnya. Itu belum termasuk yang melakukan ijab kabul di luar KUA. Biasanya paling banyak di bulan syawal dan dzulhijjah, itu membludak gak karuan,” ungkapnya.
Rouf mengungkapkan berdasarkan rasio kebutuhannya, setiap KUA seharusnya memiliki sidikitnya 2 orang penghulu. Belum lagi pada tahun ini, terdapat 3 orang penghulu yang akan pensiun.
Kendati demikian, Kemenag Grobogan terus berupaya mengatasi kekurangan tersebut melalui penerimaan calon aparatur sipil negara (CASN) 2023.
“Idealnya paling tidak 2 orang penghulu per KUA, atau 38 orang se-Grobogan. Tahun ini kita akan ajukan ke Kanwil Kemenag Jateng tiga orang penghulu sebagai pengganti, semoga bisa masuk formasi (CPNS),” pungkasnya.
Laporan: Heru Budianto
Editor: Budi Santoso