ACEHSINGKIL

Muzakarah Ulama Tauhid Tasauf Ke-VII se-Asia di Aceh Singkil

● Historitas Peradaban Islam Melayu

Muzakarah Ke-VII Ulama Tauhid Sufi Se-Asia Tenggara (Foto: Ist)

ACEH SINGKIL, BIDIKNASIONAL.com
Rabu 11 Oktober 2023 telah dilaksanakan kegiatan Muzakarah Ulama Tauhid Tasaug Sufi Ke-VII Se-Asia Tenggara di Masjid Agung Nurul Makmur Aceh Singkil.

Tampak hadir dan mengikuti pembukaan kegiatan Muzakarah antara lain:

1. Abuya H. Amran Waly Al Khalidy (Murabbi MPTT-I Asia Tenggara)
2. Prof.H.Juraidi, MA (Kemenag RI)
3. Drs.Azmi, MAP (Pj. Bupati Aceh Singkil Periode 2023–2024)
4. Tuan Guru Muhammad Shaleh (Ulama Sufi Malaysia);
5. Dr. Kasman Hi Ahmad (Ketua ICMI Maluku Utara dan Perwakilan Gubernur Maluku Utara);
6. Syekh Dr. Rohimuddin Nawawi Al-Bantani (Ketua Kerukunan Nusantara)
7. KH. Muhammad Zein Diarnuzi (Ulama Sufi dan Mursid Jawa Barat)
8. Abu Mahabbah Abd. Manaf Bay (Ulama Karismatik Aceh Singkil);
9. Teuku Ibrahim Al-Malik (Ulama Sufi Malaysia)
10. Prof. Datuk Dr Kamaruddin Hussin (Dewan Direksi UniMap Malaysia);
11. KN Abdul Gani Kasuba, Le (Gubernur Maluku Utara);
12. Abu H.Abu Salam AK
(Bupati Gorontalo)
13. Prof. Dr. Rubaidi l, M.Ag
Para Kepala SKPK Kab. Aceh Singkil;
14. Para Jemaah MPTT-I yang hadir ± 3000 orang.

Rangkaian kegiatan Muzakarah Tauhid Sufi Ke-7 Se-Asia Tenggara di Masjid Nurul Makmur sebagai berikut:

1. Pembukaan materi Pj Bupati Aceh Singkil
2. Tgk. Khairil Anam
3. Penyampaian ulama sufi malaysia
4. Isoma
5. Penyampain Ketua ICMI Maluku Utara dan Perwakilan Gubernur Maluku Utara
6. Penyampain Ketua Kerukunan Ulama Nusantara
7. Sesi tanya jawab
8. Shalat Ashar

Pj Bupati Aceh Singkil Drs. Azmi, MAP menyampaikan, selamat datang kepada para ulama sufi Se–Asia Tenggara dibumi batuah negeri sang ulama besar Syekh Abdurrauf As-Singkily seorang ulama besar yang mendunia, dengan ajaran karya nya menjadi kenangan sepanjang masa dan Sufi terkemuka di Negeri Aceh, bahkan se antera Nusantara pada saat itu.

” Pada kegiatan Muzakarah ulama sufi ke -7 Se – Asia tenggara diadakan di Masjid Nurul Makmur yang kita cintai ini, sangat penting kita laksanakan sebagai upaya untuk membahas berbagai isu dan permasalahan keumatan yang terus bergulir di era modernisasi ini sesuai dengan tema yang berjudul ” Rekontruksi peran Tasawuf Dalam Historitas Peradaban Islam Melayu Untuk Kemajuan Indonesia Kedepan,” pungkas Drs.Azmi, M.A Pj Bupati Aceh Singkil.

Penyampaian Tauhid Tashawuf oleh Tgk. Khairil Anam juga memberi pencerahan, saat pertemuan ulama dunia tersebut

“Dewasa ini ummat islam bukan krisis ilmu dan amal dan juga kekurangan harta dan jabatan, akan tetapi kekurangan akhlak, iman dan ma’rifat. Padahal bilamana akhlak dan ma’rifat telah dapat dimiliki, semua yang ada pada kita, baik ilmu, harta, kedudukan dan jabatan dapat dimanfa’atkan untuk diri kita, keluarga dan masyarakat, kita hidup berkasih sayang dan dapat mensyukuri nikmat, di mana kita diciptakan untuk beribadah

Berma’rifat, makanya cahaya islam/Agama akan dapat bersinar di tempat/negeri yang kita cintai ini.”Untuk mendapatkan ibadah yang baik dan berma’rifat dengan Tauhid

Dzat serta berakhlak yang bagus, itu dapat kita peroleh dengan ajaran Ihsan/Tashawuf dan Keshufian. Dan bilamana kita tidak memahami ajaran Tashawuf dan Keshufian, baik nikmat, harta dan kedudukan serta ilmu dan amal yang kita lakukan itu sia-sia belaka, bahkan menjadi penyebab adanya kesombongan dan istidraj/meninggikan tempt jatuh.” Ujarnya.

“Maka dari itu, sangat beruntung bagi anda-anda yang telah bergabung dengan Tauhid Tashawuf, sebaliknya sangat rugi bagi orang yang tidak acuh dalam ilmu ini, sekalipun anda hanya sekedar membenarkan ilmu ini sudah menadi Wali kecil, apalagi dapat mengamalkannya, dan bagi orang-orang yang menentang ajaran ini, dikhawatirkan matinya suul khatimah. Na’uzubillah,” Kata Tgk. Khairil Anam.

Penyampaian Materi Ulama dari Negeri Malaysia an. Tuan Guru Muhammad shaleh juga menggetarkan Jiwa sanubari masyarakat yang hadir ia menjelaskan Faktor-Faktor Pembangunan Kerohanian Sufiah.

a. Faktor-faktor Pembangunan Kerohanian Sufiah ketinggian syiar agama Islam dahulu dan sekarang sangat-sangat berbeza. Dunia sekarang mengambil kebendaan sebagai faktor but meninggikan syi’ar agama Islam. Tetapi dunia zaman nabi dan sahabat-sahabatnya, mengambil kerohanian sufiah dan keimanan sebagaifaktor buat meninggikan syi’ar-syi’ar agama Islam.

b. Beberapa Kaedah-kaedah Penting Dalam Kesufian:
•Pengetahuan yang hasil daripada syuhud itu dinamakan “makrifat”
•Dzauq yang hasil daripada syuhud itu dinamakan”hakikat”.
Kehadiran pengetahuan dan dzaug ke dalam hati dinamakan”syuhud”
•Tajalli: lalah Than buka suatu rasa salah satu daripada sifatNya atau namaNya atau afa’alNya dalam hati orang arif, atau dengan ibarat lain ialah
•Syuhud,
•Tarikat.

c. Sebab- sebab terhijab hati (Roh) dengan Allah.

Sesungguhnya roh seseorang sebelum dihantar ke alam kenyataan (dunia) ini memang sudah pun wujud di alam arwah di mana alam kenyataan ini belum dijadikan. Firman Allah dalam Quran:”Tidakkah aku ini Tuhan kamu! Mereka menjawab: Bahkan”. (Surah Al-A’raf, 7: 172) Ini menunjukkan roh seseorang itu telah pun wujud sebelum kejadian alam kasar ini. Malah pada waktu ia sudah pun mengenali Allah dengan tidak payah belajar, ia sudah mengenali alam malakut, jabarut dan lahut. Dan pada waktu itu ia masih terbebas daripada kongkongan alam kasar yang gelap zulmat ini.

Lain lagi dengan penyampaian materi Tuan Guru Rohimufdin Nawawi Al-Bantani “Perbedaan Antara Fiqih dan Tasauf pengetahuan lahiriah yang berkaitan dengan ibadah dan hukum-hukum disebut ilmu fikih. Sedang pengetahuan tentang hukum-hukum yang berhubungan dengan pekerjaan batin kalbu dan semua hukum yang terjadi di dalam batin disebut Ilmu Tasawuf.

Kedudukan Fiqih dan Tasauf dua saudara dalam menunjukan hukum-hukum dan hak-hak Allah, keduanya memiliki dalil hukum yang sama kurang dan sempurnanya, serta kedudukan Ilmiyah yang sama dalam agama, salah satunya tidak lebih utama dalam maksud dan pengertiannya, tujuannya pun tidak berbeda, bahkan keduanya adalah satu kesatuan yang tidak terpisahkan, seolah seperti sebuah campuran dari dua unsur yang tidak mungkin dapat dipisahkan oleh alat pembasmi apapun.

Tahapan tasauf: maksud tahapan adalah penomena perjalanan kerohanian yang mesti ditempuh oleh seorang salik yang terdiri dari permulaan, jarak perjalanan dan destinasi akhir. Seorang musafir mesti mempunyai bekal dan perlengkapan sebagai permulaan agar berkemampuan dalam menempuh jarak perjalanannya sehingga sampai ke destinasi akhir. Demikian halnya seorang salik yang berjalan menuju Allah memerlukan pada permulaannya kepada ketekunan ibadah karena takut kepada Allah sebagai bekal-nya dan mujahadah (melawan nafsu) sebagai perlengkapan-nya, serta melintasi maqomat-maqomat sebagai jarak perjalanan-nya kepada Allah dengan tawajuh (menghadapkan hati) yang betul (sida) kepada Allah sebagai buah harapan kepada-Nya, dan duaperkara in dinamakan SYARI’AT dan TARIKAT, kemudian sampai kepada tujuan destinasi yaitu persaksian (musyahadah) kepada cahaya tajalli dan ma’rifat, ini adalah destinasi akhir yaitu wusul dan fana, dan ini dinamakan HAKIKAT. Demikian dijelaskan Ulama besar ini.

Pelaksanaan kegiatan kegiatan Muzakarah Ulama Tauhid Sufi ke 7 Se Asia Tenggara di Masjid Nurul Makmur dengan Judul Rekonstruksi Peran Tasawuf dalam Historisitas Peradab Islam Melayu untuk Kemajuan Indonesia Masa selesai sekitar pukul 16.00 wib, situasi berjalan aman dan terkelola dengan baik.

Pembukaan Kegiatan Muzakarah Ulama Tauhid Sufi ke 7 Se Asia Tenggara di Kab. Aceh Singkil Tahun 2023 turut dilakukan pengamanan oleh Kepolisian Resor Aceh Singkil dan stake holder terkait serta pam internal Khadam Ummat dan Banser NU dengan jumlah keseluruhan 320 personel;

Personil Pengamanan diharapkan dapat mengantisipasi segala bentuk ancaman gangguan yang kemungkinan terjadi demi suksesnya kegiatan Muzakarah sampai dengan selesai dilaksanakan.

Para peserta yang telah mendaftar / diregistrasi oleh panitia sebanyak ± 6000 orang belum hadir secara keseluruhan dalam kegiatan pembukaan Muzakarah Ulama Tauhid Sufi ke 7 Se Asia Tenggara di Kab. Aceh Singkil Tahun 2023 yang berlangsung mulai tanggal 10 s/d 12 Oktober 2023 tersebut;

Dalam kegiatan Muzakarah Ulama Tauhid Sufi ke-VII Se Asia Tenggara di Masjid Nurul Makmur dengan Judul Rekonstruksi Peran Tasawuf dalam Historisitas Peradaban Islam Melayu untuk Kemajuan Indonesia Masa Depan, juga dihadiri oleh masyarakat umum yang mana di jalan utama akses lokasi kegiatan tersebut juga turut disediakan stand – stand UMKM yang dikelola masyarakat.

Kegiatan Muzakarah Season 3 (Umum) berikutnya akan dilanjutkan kembali di lapangan Alun-Alun Desa Pulo Sarok Kec. Singkil Kab. Aceh Singkil Pada Pukul 20.00 wib s/d 23.00 WIB.

Laporan: Prokopim/Roni S

Editor: Budi Santoso

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button