Legislator PAN, Haerudin: Nilai Pancasila Jika Tidak Dipupuk Maka Semangat Kebangsaannya Akan Pudar
GARUT, JABAR, BN – Perdebatan tentang Pancasila kembali hangat di tengah-tengah masyarakat. Seakan-akan mengingatkan kembali memori sejarah yang sudah dibangun para pendiri bangsa.
Menyoal pentingnya Pancasila dan kesadaran historis bangsa ini, anggota DPR/MPR RI Fraksi Partai Amanat Nasional (PAN), Haerudin, S.Ag., MH bekerjasama dengan Gerakan Reformasi Islam (Garis) Kabupaten Garut menggelar sosialisasi empat pilar pancasila di Pesantren Tarbiyatul Mubtadiin Ranca Salak Kecamatan Kadungora Kabupaten Garut, Senin (10/9).
Ditegaskan Haerudin saat ini isu serta pembahasan tentang Pancasila hampir dibicarakan semua elemen masyarakat, dirinya kemudian mengutip apa yang pernah disampaikan Presiden RI pertama Bung Karno, bahwa menurutnya (Soekarno) Pancasila tidak menciptakan nilai baru tapi menggali nilai yang tersimpan dalam alam bawah sadar bangsa ini. Nilai seperti ini yang akan selalu muncul di setiap zaman dalam kesadaran sejarah manusia.
Untuk itu, sambungnya, jika nilai ini tidak dipupuk dan dikembangkan dengan semangat kebangsaan maka akan pudar dan tak bermakna.
“Selayaknya lima nilai tentang monoteisme hadir dalam kesadaran sejarah agama di Indonesia,” terang legislator yang terpilih dari Dapil Jabar XI ini.
Ditambahkannya bahwa termasuk dalam nilai-nilai yang dimiliki bangsa ini termaktub dalam Pancasila, nilai-nilai itu seperti kemanusiaan, persatuan, permusyawaratan dan gotong-royong.
“Pancasila ini menjadi ruh kesadaran historis bangsa kita, jika ruhnya hilang maka kehidupan kebangsaan sedang menuju ruang akhir yang mengakhiri sejarah bangsa. Namun selama Pancasila ini masih dipegang menjadi ideologi bangsa, maka akan senantiasa mengingatkan kita akan kesadaran sejarah itu,” pungkasnya dihadapan ratusan peserta.
Sosialisasi selain dihadiri Ketua Umum Garis Garut, Ceng Iwa, tampak pula pengasuh pesantren, KH. Asep Maulana, Dan Ramil, Kapolsek, juga unsur pimpinan Kecamatan Kadungora Kab. Garut. (San)