Begini Cerita Arief, Tujuh Kali Operasi Tanpa Biaya Berkat Program JKN
BANYUWANGI, BIDIKNASIONAL.com – Kepala Seksi Sekolah Menengah Atas Cabang Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur di Banyuwangi Arief Ainur Rozie terdaftar sebagai Peserta Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) dari segmen Pekerja Penerima Upah Penyelenggara Negara (PPU-PN).
Ia bercerita bahwa dirinya sudah pernah menggunakan kartu JKN tersebut untuk pengobatan dirinya di berbagai rumah sakit di wilayah Surabaya dan Banyuwangi.
“Saya itu sudah tujuh kali masuk ke ruang operasi karena ada gangguan di ginjal saya. Dari tujuh operasi tersebut, saya sudah masuk ke beberapa rumah sakit di Banyuwangi dan Surabaya, ternyata pelayannya sama saja dan tidak ada yang dibeda-bedakan,” ujarnya.
Arief menambahkan bahwa saat ini dirinya lebih giat menjaga pola hidup sehat dengan cara memakan makanan yang bergizi, olahraga serta istirahat yang cukup. Ia melakukan hal itu karena sakit itu memang mahal.
Dirinya juga mengatakan bahwa jika tidak ada JKN, tabungan yang sudah dikumpulkannya selama bertahun-tahun bisa habis untuk membayar biaya pengobatannya, namun semua itu tidak terjadi karena semuanya sudah ditanggung oleh JKN.
“Sehat itu mahal, tapi percayalah bahwa sakit itu jauh lebih mahal karena kalau sehat itu kita masih bisa memilih, tapi kalau sakit itu kita sudah tidak ada pilihan. Sebagai contoh, saya itu sudah 7 kali naik ke meja operasi dan itu semua biayanya sudah ditanggu sama BPJS Kesehatan. Andai saya ini tidak terdaftar sebagai peserta JKN, mungkin sudah ratusan juta yang harus saya keluarkan untuk biaya operasi saya ini,” tambahnya.
Arief mengatakan bahwa dirinya bersyukur bisa menjadi peserta JKN dan ia sudah merasakan sendiri manfaar dari program tersebut. Menurutnya, pelayanan yang diberikan oleh fasilitas kesehatan saat ini sudah sangat baik dan tidak ada yang dibeda-bedakan.
“Alhamdulillah, saya sangat bersyukur sekali bisa menjadi peserta JKN dan ini adalah bukti nyata bahwa program ini sangat baik untuk masyarakat Indonesia. Tidak bisa kita bayangkan jika tidak ada JKN ini, berapa orang yang harus menjual harta benda nya untuk bisa berobat ke fasilitas kesehatan, jadi dengan hadirnya JKN ini, tentunya menjadi hal yang positif bagi masyarakat,” katanya.
Arief mengapresiasi inovasi BPJS Kesehatan tentang Skrining Riwayat Kesehatan, dimana para peserta JKN bisa mengetahui apa saja yang harus dilakukan dan apa saja yang harus dihindari. Ia juga mengajak kepada seluruh peserta JKN agar dapat melakukan Skrining Riwayat Kesehatan baik melalui web maupun melalui aplikasi Mobile JKN.
“Kuncinya sekali lagi adalah harus menerapokan pola hidup sehat, hal ini tentunya selaras dengan apa yang dicanangkan oleh BPJS Kesehatan yaitu tentang Skrining Riwayat Kesehatan. Disitu kita bisa tau apa saja yang harus dihindari dan apa saja yang harus di lakukan. Saya sendiri sudah melakukan skrining tersebut melalui web dan bisa dilakukan satu tahun sekali,” ucap Arief.
Diakhir, Arief mengucapkan terima kasih kepada BPJS Kesehatan yang sudah mejalankan Program JKN sampai dengan saat ini sehingga dirinya bisa berobat tanpa mengeluarkan biaya apapun lagi. Ia juga berpesan kepada seluruh peserta JKN agar dapat mengikuti prosedur pelayanan yang berlaku di fasilitas kesehatan baik Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP) maupun Fasilitas Kesehatan Rujukan Tingkat Lanjutan (FKRTL).
“Menurut saya, semua fasilitas kesehatan sudah baik ya, apalagi sudah ada pemberitahuan di depan fasilitas kesehatannya tentang janji layanan. Pelayanannya juga sudah sangat baik sekali,” tutupnya.
Laporan: red
Editor: Budi Santoso