JATIM

Mahasiswa Unigres Perduli Lingkungan

GRESIK, JATIM, BN – Sebanyak 700 civitas akademik dan mahasiswa baru (Maba) Universitas Gresik mengadakan jalan sehat yang diikuti dengan kegiatan peduli lingkungan.

Kegiatan dimulai pukul 06.00 dan dibuka di halaman Kampus Unigres, Minggu, 23 September 2018.

Dimulai dengan senam sehat, kemudian peserta ikut jalan sehat sembari membersihkan jalan di beberapa titik. Ada empat titik utama titik bersih lingkungan yakni, di depan SMPN 1 Gresik, WEP (Wahana Ekspresi Pusponegoro), BP Kulon dan Hotel Saptanawa.

Rektor Universitas Gresik, Prof Dr H Sukiyat, M,Si mengatakan kegiatan masih dalam rangka menyambut maba Unigres tahun akademik 2018/2019 tahun.

“Kami tidak hanya mengajarkan akademik, namun juga mendidik mahasiswa respek terhadap kondisi masyarakat dan lingkungan, salah satunya dengan kegiatan seperti ini” kata Sukiyat.

Kegiatan jalan sehat mengajarkan maba untuk tetap menjaga kesehatan. Selain itu, juga sebagai upaya mempromosikan kepada masyarakat tentang pentingnya menjaga kebersihan, apalagi hidup di daerah industri seperti Gresik.

“Untuk memunguti sampah peserta wajib memakai sarung tangan. Ini mengajarkan mahasiswa dan masyarakat yang melihat untuk hidup bersih dan higienis,” jelasnya.

Para peserta yang ikut dalam jalan sehat tampak antusias. Maba berjalan senang sembari menyanyikan mars Unigres. Mereka memunguti sampah di jalanan, juga mencabuti ratusan paku bekas banner atau pamflet di pohon pinggir jalan. Bahkan, paku juga bertebaran di jalan raya.

“Banyak sekali paku bekas bannernya di pohon. Di jalan juga banyak. Itu berbahaya kalau tidak dicabut, membahayakan pengendara,” kata mahasiswa program studi hukum, Umi Kulsum.

Tak hanya memunguti sampah, Rektor Unigres, civitas akademik serta maba rela turun ke sungai untuk memunguti sampah. Mereka memasukkan sampah ke kantong sampah yang sudah disiapkan.

Sementara itu, Asisten III Pemkab Gresik, Tursilowanto mengapresiasi kegiatan jalan sehat dan peduli lingkungan Unigres.

“Pemkab Gresik mengapresiasi kegiatan ini karena mengajarkan mahasiswa untuk berkontribusi dalam membangun Gresik,” kata Tursilowanto.

Dikatakannya,  mahasiswa sebagai agen of change sehingga pengaruh mereka terhadap perkembangan daerah maupun negara sangat penting. Buktinya, pergerakan kemerdekaan dimulai oleh kaum pemuda sejak tahun 1908.

“Kami berharap maba Unigres nantinya menjadi salah satu pemimpin baik di daerah maupun nasional,” kata mantan kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (PMD) Kabupaten Gresik. (cdr)

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button