GRESIK, BIDIKNASIONAL.com – Jaminan Kesehatan Semesta atau Universal Health Coverage (UHC) merupakan sistem penjaminan kesehatan yang memastikan setiap warga dalam populasi memiliki akses yang adil terhadap pelayanan kesehatan. Termasuk Kabupaten Gresik, yang telah melaksanakan UHC sejak 1 Oktober 2022. Hal tersebut, dirasakan banyak manfaatnya oleh warga Kabupaten Gresik tidak terkecuali Erna Winarsih (44).
“Sudah tidak terhitung berapa kali saya masuk dan keluar rumah sakit. Saya seperti sudah jadi member di sini. Bisa seperti ini tentunya karena ada Program JKN dari pemerintah, saya tidak pernah membayar baik itu iuran tiap bulannya ataupun biaya di rumah sakit,” cerita Erna yang masih terbaring di kamar salah satu rumah sakit di Kabupaten Gresik.
Erna mengaku sangat tertolong dengan adanya program yang dikelola oleh Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Kesehatan (BPJS Kesehatan) tersebut. Erna menyebut dirinya tidak tahu harus mencari biaya kemana saat sakit karena Ia hanya seorang pedagang.
“Biaya rawat inap, obat-obatan dan pelayanan yang sangat maksimal ini pastinya tidak murah. Saya tidak bisa membayangkan jika saya harus menggunakan uang pribadi untuk membayar perawatan saya dan keluarga saat sakit, pasti saya akan bingung mencari uang banyak dalam waktu singkat itu kemana,” tutur Erna.
Ibu dua anak ini mengatakan bahwa layanan JKN semakin tahun semakin mudah. Salah satunya Penggunaan Nomor Induk Kependudukan (NIK) bagi peserta yang hendak mengakses layanan kesehatan.
“Kemarin karena kondisi saya gawat darurat, jadi langsung dibawa ke Unit Gawat Darurat di rumah sakit. Saya cuma diminta menunjukkan NIK untuk dicek keaktifannya oleh petugas rumah sakit. Setelah diinformasikan aktif, saya langsung ditangani tanpa meminta fotokopi berkas lainnya, jika dahulu saya ingat masih diminta fotokopi KTP, KK dan lainnya,” terangnya.
Disinggung mengenai pelayanan yang ia terima selama dirawat, Erna menuturkan semua pelayanan baik dari sisi petugas medis maupun fasilitas kesehatan semua ia rasakan dengan sangat baik.
“Saya kadang tidak percaya akan mendapat pelayanan seperti itu, karena JKN saya ini gratis tapi saya tetap mendapat pelayanan yang sangat baik. Semua perawat kerjanya juga ‘sat set’, selalu senyum jadi membuat suasana nyaman seperti keluarga sendiri,” ujar Erna.
Hal tersebut menurut Erna menandakan bahwa pelayanan Program JKN tidak ada diskriminasi antara peserta JKN dan peserta non JKN. Erna berharap Program JKN ini terus hadir memberikan perlindungan baginya dan keluarga.
“Alhamdulillah, tolong jangan dihapus program yang sudah berjalan ini. BPJS Kesehatan hadir dari rakyat dan untuk rakyat,” pungkasnya.
Lebih lanjut, Erna juga mengapresiasi perkembangan layanan digital yang digagas BPJS Kesehatan. Ia tambah bersyukur saat ini dirinya mengatahui adanya Aplikasi Mobile JKN yang bisa diakses menggunakan smart phone.
“Dengan adanya Mobile JKN ini tidak perlu jauh-jauh ke kantor jika membutuhkan pelayanan karena fiturnya sudah lengkap. Ada fitur antrean online (Pendaftaran Pelayanan/Antrean), fitur Informasi Program JKN, Informasi Lokasi Faskes, Informasi Riwayat Pelayanan, dan Informasi Peserta. Selain itu, ada juga fitur Informasi Ketersediaan Tempat Tidur, Informasi Jadwal Tindakan Operasi, Informasi Iuran, Informasi Riwayat Pembayaran, Informasi Virtual Account,” tandas Erna.
Fitur lainnya yang dapat dimanfaatkan antara lain fitur Rencana Pembayaran Bertahap (Rehab), Pendaftaran Auto Debit Penambahan Peserta, Konsutasi Dokter, Perubahan Data Peserta, Skrining Riwayat Kesehatan serta Pengaduan Layanan JKN.
Sementara itu, sampai dengan 1 Juli 2024 capaian kepesertaan JKN Kabupaten Gresik 101.9% atau 1.325.036 jiwa. Adapun rinciannya 264.893 jiwa segmen APBD, 534.981 jiwa segmen APBN, 22.348 segmen BP, 146.718 jiwa segmen PBPU, 302.979 segmen PPU BU dan 57.328 jiwa segmen PPU PN.
Laporan: rn/qa/red
Editor: Budi Santoso