Kegiatan Workshop Bantuan Hidup Dasar (Foto: Aini BN Mataram)
MATARAM, BIDIKNASIONAL.com – Bantuan hidup dasar merupakan keterampilan yang harus dimiliki oleh masyarakat umum dan terlebih mahasiswa di bidang kesehatan, oleh sebab itu RS Ruslan Kota Mataram menyelenggarakan Workshop kompetensi Bantuan Hidup Dasar (BHD) kepada mahasiswa Jurusan D3 Kebidanan dan D4 Poltekkes Kemenkes Mataram bertempat di Aula Utama Lantai 5, Senin 07/10/24.
Kegiatan yang dilaksanakan dari tanggal 7 sampai 19 Oktober tersebut dilakukan secara bertahap dikarenakan pelatihan ini penting bagi mahasiswi kebidanan, salah satunya baik untuk keterampilan pribadi maupun bekal untuk melaksanakan praktek di lapangan Rumah Sakit Puskesmas atau layanan kesehatan lainnya.
Disampaikan Direktur Rumah Sakit. dr. Hj.NK.Eka Nurhayati., Sp. OG., Subsp., FER., M.Kes., M.Sc bahwa tujuan di gelarnya workshop tersebut untuk meningkatkan kapasitas dan pengetahuan Mahasiswi tentang penatalaksanaan kegawatdaruratan dan henti jantung diluar rumah sakit prehospital dan intrahospital.
“Karena seperti yang kita ketahui Sistem Penanggulangan Gawat Darurat Terpadu (SPGDT) dan BHD pada korban henti jantung dan henti nafas pada orang dewasa dan bayi harus dengan Pengoprasional-an AED (Automatic external defibrilasi) serta Penatalaksanaan korban tersedak bayi dan dewasa, Selasa 08/10/24.
Sebelum mendapatkan praktek BHD para mahasiswi diberikan pemaparan materi mengenai prinsip dasar BHD dari tim BHD RS Ruslan, adapun salah satu tim BHD RS Ruslan yakni Arfian Kholid., S.Kep.,Ners mengatakan, melalui praktek ini para mahasiswi diharapkan mampu melindungi diri sendiri, korban, dan lingkungan serta dapat mengecek respon orang yang butuh bantuan meminta bantuan dengan menghubungi PSC 119 Mataram atau RS terdekat.
“Saya harapkan dengan kegiatan ini mahasiswi dapat memberikan influence kepada khalayak sebagai upaya promosi wisata medis itu sendiri serta dengan kegiatan diharapkan para mahasiswa mampu menjadi duta-duta kesehatan mengetahui langkah-langkah yang harus dilakukan ketika menemukan kegawatdaruratan medis sehingga dapat menurunkan angka kecacatan dan kematian,” Pungkasnya
Laporan: Aini
Editor: Budi Santoso