Antrean panjang truk besar sarat muatan mulai dari belakang kapal ferry Dharma Rucitra VIII di dermaga Jamrud Utara Pelabuhan Tg.Perak. (Foto: Ak BN Surabaya)
SURABAYA, BIDIKNASIONAL.com – Terlihat armada truk besar sarat muatan barang-barang kebutuhan masyarakat dengan tujuan Nusa Tenggara Timur (NTT) dan Lembar, Lombok antrean panjang berlapis untuk naik ke kapal ferry mewah Dharma Rucitra VIII di dermaga Jamrud Utara, Pelabuhan Tanjung Perak, Surabaya pada Minggu malam (24/11/2024).
Sayangnya di tengah- tengah padatnya truk antre sempat terjadi “aksi protes” jarak jauh dari beberapa sopir truk gegara terjadi penundaan terhadap truk besar untuk naik ke kapal ferry Dharma Rucitra VIII oleh petugas lapangan karena overload menyusul satu truk besar mengalami kesulitan naik ke kapal milik armada pelayaran nasional PT.Dharma Lautan Utama (DLU) di kota Pahlawan tersebut.
Selama hampir setengah jam, pergerakan truk naik kapal dihentikan, diduga karena truk besar memuat barang melebihi panjangnya kasis truk alias ODOL. Bahkan H.Prawiraharja, Wakil Manajer PT.DLU Cabang Tanjung Perak, Surabaya yang mengawal KM.Dharma Rucitra VIII dll pada malam itu menemukan satu truk memuat kayu olahan asal Kalimantan seberat 51 ton tujuan Flores.
Truk besar tersebut ditunda untuk naik ke kapal Dharma Rucitra VIII dan kembali antre di bibir dermaga dekat dengan tangga kapal karena dipinggirkan sementara oleh petugas lapangan. “Wuih.. Banyak sekali muatannya. Kayu dari mana? Tanya Prawira. ” Dari Kalimantan, pak, tidak kuat naik”, sahut kru truk itu.
Salah satu sopir truk besar asal Ende menyesalkan kejadian itu dan mengatakan, armadanya sudah memiliki tiket resmi dan tidak terima bila truknya ditunda keberangkatannya ke Flores, NTT malam ini (24/11/2024).
“Kalau tiket cadangan bisa saja ditunda atau dibatalkan berangkatnya malam ini. Kami semua ini memiliki tiket resmi”, timpal pria berpostur kurus tinggi itu di tengah-tengah kerumunan para sopir/kernet lainnya.
Dikatakannya, pihak petugas jangan merasa karena kapalnya mewah, lantas truknya memuat barang penuh sampai diatas kepala truk kemudian keberangkatannya ditunda, itu bukan alasan. “Kami taunya membawa truk dan harus berangkat malam ini, khususnya yang memiliki tiket resmi. Kami punya hak protes dan menuntut”, katanya dengan nada tinggi.
Terkait kegeraman sopir di landasan terminal Jamrud Utara dalam keadaan gelap itu, Wartawan BIDIK NASIONAL.Com minta konfirmasi kepada petugas polisi yang mengawal keberangkatan kapal mewah dengan panjang 100 meter lebih itu dan mengatakan, dirinya tak tahu ada lontaran kata-kata jengkel dari para sopir. “Ya nanti saya telusuri dulu”, ujar polisi tersebut singkat seraya mengatur truk-truk untuk naik ke kapal dengan lancar.dan aman.
Kembali pada Prawira terkait padatnya truk besar sarat muatan tujuan Lombok dan.NTT mengatakan, situasi muatannya masih biasa-biasa saja, belum ada tren kenaikan, masih stabil. “Kenaikan muatan truk biasanya terjadi pada bulan puasa dan jelang Lebaran”, papar Prawira yang pro aktif mengawal keberangkatan dan menyambut sandaran kapal-kapal ferry pelayaran nasional DLU di dermaga Jamrud, Pelabuhan Tanjung Perak itu.
Menghadapi muatan truk seperti ini, pihaknya tetap bersyukur, dan berkat perluasan pelayaran kapal-kapal DLU serta kelancarannya, masyarakat khususnya di Indonesia timur (NTT dan NTB) bisa terantisipasi dan teratasi terhadap kelangkaan barang barang sembilan bahan pokoknya (sembako), bahkan harganya terjangkau. “Kekurangan sembako dan barang kebutuhan sekunder lainnya sekarang jarang terjadi di daerah-daerah”, katanya.
Pada hari yang sama pula, Prawira mengakui, bahwa di dermaga Jamrud Selatan dan Utara terdapat sejumlah kapal Roro/ferry DLU sandar dan berangkat. Terlihat kapal mewah Dharma Ferry Surabaya – Balikpapan PP, Kirana III Surabaya – Sampit PP, Dharma Kartika II Surabaya – Banjarmasin PP, dan diniharinya DLU Surabaya – Makassar PP, ada lagi DLU Surabaya – Balikpapan – Palu (Sulteng).
“Seluruh tujuan, kapal mewah DLU selalu siap melayani masyarakat dan kami terus meningkatkan pelayanan yang prima, keselamatan, kenyamanan disertai dengan sejumlah fasilitas gratis selama dalam pelayaran”, tutur Prawira tersenyum berkantor di.Jl.Perak Timur No.512 Blok B 7-8, Surabaya tersebut.
Laporan: Akariem
Editor: Budi Santoso