Tim Pusat Krisis Kemenkes RI saat berkunjung ke PSC 119 MEMS (Foto: Aini BN Mataram)
MATARAM, BIDIKNASIONAL.com – Sebagai percontohan untuk seluruh PSC di Indonesia, Kepala Pusat Krisis Kesehatan RI melakukan kunjungan ke Public Safety Center 119 (PSC 119) MEMS (Mataram Emergency Medical Service) Kota Mataram dalam rangka Benchmark PSC 119. Kamis 5/11.
Benchmark merupakan tolok ukur yang digunakan untuk membandingkan suatu hal. Dalam konteks Public Service Commission (PSC) of Wisconsin, Public Safety Center (PSC) merupakan pusat pelayanan keselamatan terpadu yang memberikan pelayanan gawat darurat.
Direktur RS Ruslan Kota Mataram melalui Kepala PSC 119 MEMS M. Kurniawan Jauhari, S.Kep.,Ners mengatakan, kunjungan tersebut merupakan hal positif untuk PSC 119 MEMS yang berperan sebagai pelaksana program dari Pusat Krisis Kesehatan RI.
“Seperti yang kita tau, PSC dibentuk dalam rangka mewujudkan sistem penanggulangan gawat darurat terpadu, dan harus terintegrasi dengan fasilitas pelayanan kesehatan dalam menyelenggarakan pelayanan kegawatdaruratan medis pra fasilitas pelayanan Kesehatan,” Katanya.
Dikatakan, Wawan sapaan akrabnya, bahwa untuk kedepannya, dengan adanya PSC 119 akan banyak masyarakat yang tertolong terkait dengan penanganan kasus-kasus gawat darurat di pre hospital/luar rumah sakit.
“Karena sebenarnya, tujuan dari kunjungan ini adalah untuk melihat sejauh mana pemanfaatan aplikasi PSC 119 terintegrasi oleh masyarakat, karna aplikasi ini merupakan sesuatu yg baru diluncurkan oleh Kemenkes, dan PSC 119 MEMS merupakan salah satu pilot projek dari program ini.
Wawan menyampaikan bahwa Tim Pusat Krisis Kesehatan RI ingin PSC 119 MEMS melanjutkan penggunaan aplikasi SPGDT terintegrasi dan menyebarluaskan nomor 119 di kalangan masyarakat sehingga banyak masyarakan yg dapat memnfaatkan layanan dari PSC 119.
“Karena beberapa bulan lalu Kementerian Kesehatan melaunching Sistem Penanggulangan Gawat Darurat Terpadu (SPGDT) Melalui National Command Center (NCC), Province Command Center (PCC) dan Public Safety Center (PSC) 119,” Beber nya.
Pengembangan sistem tersebut diharapkan dapat meningkatkan kualitas hidup pasien, mengurangi angka kesakitan dan kematian pada kegawatdaruratan pra rumah sakit dengan meningkatkan akses dan mempercepat waktu penanganan kegawatdaruratan.
Laporan: Aini
Editor: Budi Santoso