MAGETAN, BIDIKNASIONAL.com – Festival Plaza Ndoyo 2024 merupakan serangkaian berbagai mata acara dan kegiatan. Selain Peluncuran Calendar Of Events 2025 juga dirangkai dengan Gebyar Hari Ulang Tahun Korem 081 Dhirotsaha Jaya, Peringatan Hari Wayang dan Hari Pangan Sedunia yang dilangsungkan sejak tanggal 30 November sampai dengan tanggal 9 Desember 2024 bertempat di Plaza Ndoyo Magetan.
Berbagai kegiatan digelar yaitu Wayang Kulit (30/11), Festival Karawitan (1/12), Festival Band Pelajar (2-3/12), Gelar Seni tradisional Tongling dan Ledhug (4/12), Musik Tembang Kenangan (5/12), Sendratari (6/12) Peringatan Hari Pangan Sedunia (7/12), Parade Keroncong Nasional (7-8/12) serta Launching CoE 2025 serta City Branding Kab. Magetan (9/12).
Pemilihan lokasi Plaza Ndoyo diharapkan tempat ini dapat berkembang menjadi wadah untuk menampilkan potensi dan karya sekaligus promosi bagi Seniman, Penggiat Budaya, Pelaku Usaha Wisata, UMKM serta Pelaku Ekonomi Kreatif. Keberadaan Plaza Doyo merupakan wujud keseriusan Pemerintah Kabupaten Magetan untuk menyediakan ruang kreasi, pengembangan diri serta episentrum baru pengembangan kreatifitas terutama bagi Gen Z, generasi muda milenial.
LAUNCHING COE 2025 KABUPATEN MAGETAN
Calendar of Events ditujukan untuk meningkatkan kunjungan wisata, mengangkat perekonomian masyarakat dan agar mKabupaten Magetan dapat dikenal lebih luas.
Di tahun 2024, berbagai event telah dilaksanakan. Event-event tersebut yang dikemas dalam bentuk pagelaran seni, budaya, reliji, inovasi digital, event millenial dan banyak lainnya. tak ketinggalan juga beberapa event olahraga yang dikemas dalam sport-tourism.
Untuk tahun 2025 mendatang akan ada 75 event. Tidak hanya mengejar kuantitas. Namun, pelaksanaan event dapat menjadi lebih baik dan dengan cakupan audiens yang lebih luas. Tidak hanya bersifat lokal, namun juga berkembang ke arah skala nasional bahkan internasional. Disamping itu juga, hendaknya semangat kebersamaan dan kolaborasi baik dari Pemerintah Kabupaten, Pemerintah Desa, Kalangan Swasta, Komunitas dan masyarakat dapat semakin erat untuk terus menggali potensi, mendorong tumbuhnya ekonomi kreatif baru.
LAUNCHING CITY BRANDING “MAGETAN NGANGENI”
Dengan adanya brand daerah dapat memberikan motivasi kepada seluruh komponen di kabupaten magetan untuk lebih bersemangat, lebih bangga kepada magetan tercinta. Selain itu juga agar kabupaten magetan dikenal secara lebih luas dan dapat menarik pihak-pihak diluar untuk berkunjung, berwisata maupun berinvestasi di Magetan.
Brand ini diharapkan dapat menjadi PERKUAT CITRA POSITIF KOTA PARIWISATA, BUDAYA DAN EKONOMI KRATIF, DINAS KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA KABUPATEN MAGETAN MELUNCURKAN LOGO DAN TAGLINE CITY BRANDING
PENJELASAN TAGLINE CITY BRANDING “MAGETAN NGANGENI”
“Magetan Ngangeni” memiliki arti : Magetan menjadi kota yang tak terlupakan, yang mengundang pengunjung kembali untuk menikmati keindahan alamnya, keramahan warganya, dan kenangannya.
PENJELASAN LOGO CITY BRANDING “MAGETAN NGANGENI”
Perumusan didasarkan pada analisis mendalam terhadap identitas lokal dan potensi daerah, dirancang untuk mengintegrasikan elemen visual yang relevan dengan temuan utama dari analisis City Brand Hexagon dan komunikasi Kavaratzis, guna menciptakan citra yang konsisten, menarik, dan mudah dikenali
Logo ini merepresentasikan identitas dan karakter unik Kabupaten Magetan di kaki Gunung Lawu, dengan kekayaan alam dan kearifan lokal yang memukau. Berikut adalah konsep desain:
Elemen visual logo terinspirasi dari alam Magetan yang berbukit dan megahnya Gunung Lawu, dengan potensi alamnya yang menyejukkan.
Huruf M yang tergambar bentuk gunung mengilustrasikan Magetan berada di bawah Gunung Lawu yang megah dan subur.
Keris simbul dari lambang kabupaten tergambar pada huruf T menggambarkan Kewibawaan Kabupaten Magetan, berbudaya dan berpancasila (Keris Pandawa Cinarito, memiliki luk 5).
Logo ini juga menampilkan Jalak Lawu, burung endemik penunjuk arah di Gunung Lawu. Masyarakat percaya Jalak Lawu adalah jelmaan Wongso Menggolo, yang menjaga pendaki agar tidak tersesat. Jalak Lawu menjadi simbol kebijaksanaan,
Dominasi warna biru merepresentasikan alam Magetan yang sejuk.
Warna jingga pada Jalak Lawu dan kata ngangeni melambangkan semangat, keceriaan, dan keramahan masyarakat.
Warna hijau melambangkan kekayaan alam dan kesuburuan.
Sementara garis-garis mengalir dalam desain membawa pesan kesejukan.
Besar harapannya logo dan tagline “Magetan Ngangeni” bisa menjadi roh penggerak semangat semua elemen masyarakat, utamanya sektor ekonomi kreatif dan industri pariwisata, menjadi pemersatu, motivasi dan kebanggaan masyarakat magetan, sekaligus meningkatkan daya saing dan popularitas kabupaten Magetan. (ADV)
Laporan: Ashar
Editor: Budi Santoso