Perwosi Sidoarjo Juara I Gobag Sodor POP 2018
SURABAYA, JATIM, BN – Perjuangan Tim Persatuan Wanita Olahraga Indonesia (Perwosi) Kabupaten Sidoarjo di cabang olahraga (Cabor) Hadang atau Gobag sodor membuahkan hasil maksimal. Pada laga grand final Pekan Olahraga Perempuan (POP) 2018 yang berlangsung di GOR Otista Jakarta Timur, Selasa (20/11/18). Tim Perwosi Sidoarjo akhirnya meraih juara I setelah mengalahkan lawan tandingnya yakni Tim Fatayat Gunung Pati, Jawa Tengah.
Cabor yang kerap disebut dengan gobak sodor ini memiliki waktu yang cukup panjang untuk bermain sehingga stamina pemain yang dibutuhkan harus lebih kuat.
Setelah melewati pertandingan yang ketat, tim Perwosi Sidoarjo berhasil mengalahkan tim PAC Fatayat Gunung Pati.
Secara simbolis hadiah diberikan langsung oleh Ketua Umum PBNU, Said Aqil, Ketua Umum PP Fatayat NU, Anggia Ermarini, dan Deputi Pembudayaan Olahraga Raden Isnanta.
Ketua Perwosi Sidoarjo Turidatus Salimah yang juga ikut berangkat bersama timnya ke Jakarta merasa bangga, istri Wakil Bupati Sidoarjo tersebut menilai, selama pertandingan berlangsung, kunci kemenangan tim Perwosi Sidoarjo karena kekompakannya, semangatnya dan kedisiplinannya.
“Tim kita sangat kompak, satu sama lain sudah nyambung, selama permainan berlangsung tim kita konsisten, laga grand final ini cukup menguras stamina. Alhadulillah kita akhirnya menang melawan Tim Fatayat Gunung Pati,” kata Turidatus.
Turidatus menambahkan, “Olahraga hadang atau gobak sodor merupakan olahraga tradisional, permainan ini tidak asing bagi anak yang lahir dibawah era tahun 90 an”.
Persiapan yang dilakukan Tim Perwosi Sidoarjo kurang lebih dua bulan sebelum berangkat ke Jakarta untuk bertanding di laga grand final. Selama dua bulan itu, mereka berlatih keras di GOR Sidoarjo.
“Dua bulan sebelum berangkat, kita latihan terus di GOR Sidoarjo”, kata Umi Salmami Kasi Olahraga Rekreasi Dispora Sidoarjo.
Selama dua bulan itu, Umi melakukan pendampingan terus. Mantan altet Hokey nasional tersebut mengaku, perlu perjuangan keras untuk bisa tampil menjadi juara. Meski begitu ia optimis kalau Cabang Olahraga (Cabor) Hadang/Gobak Sodor bisa direbut Sidoarjo.
“ Kita optimis menang, apalagi setelah kita berhasil lolos meraih juara I ditingkat Jawa Timur pada juli 20 – 23 di Kab Tulungagung beberapa waktu yang lalu,” ujar Umi yang ikut mendampingi tim Perwosi ke Jakarta.
Sementara itu, Kepala Dinas Pariwisata dan Olahraga (Dispora) Sidoarjo Joko Supriadi mengatakan, peran Dispora adalah melakukan pembinaan dan pendampingan. Setiap hari jum’at dan minggu Dispora selalu mengadakan kegiatan, mulai dari senam bersama dan berbagai kegiatan olahraga lainnya, Dispora juga rutin mengadakan pekan olahraga daerah.
“Selain melakukan pembinaan kepada atlet, perbaikan fasilitas olahraga juga terus kita lakukan,” kata Joko.
Menurut Joko, tampilnya Perwosi di kejuaraan tingkat nasional dan berhasil meraih juara I menunjukkan bahwa atlet perempuan secara prestasi sudah bisa disejajarkan dengan atlet laki-laki.
Pekan Olahraga Perempuan (POP) 2018 resmi ditutup di GOR Otista, Jakarta Timur, Selasa 20 November. POP 2018 yang diprakarsai Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora), Fataya NU, dan Kedubes Australia ini melahirkan para juara baru dari tiga cabang olahraga (cabor).
Juara satu cabor bola voli berhasil diraih Polda Semeru Jawa Timur, juara 1 bulutangkis dimenangkan Perwosi Tulungagung serta juara 1 hadang/gobag sodor sukes disabet Perwosi Kabupaten Sidoarjo.
Ajang ini dibuka di Semarang hingga berakhir di DKI Jakarta, setiap cabor diikuti enam peserta. Masing-masing jawara srikandi nasional berhak atas hadiah senilai Rp 40 juta
Sementara Ketua Umum PP Fatayat Anggia Ermarini menyerukan bahwa perempuan Indonesia kini lebih familiar dengan dunia olahraga lewat Pekan Olahraga Perempuan.
“Kalau selama ini olahraga identik dengan lelaki, menurut saya itu wajar karena perempuan tidak banyak terlibat di sana. Tujuan kami adalah membudayakan olahraga, menjadikan olahraga sebagai life style, jadi bukan untuk mencetak atlet profesional,” tutur Anggia.
Deputi Pembudayaan Olahraga Raden Isnanta mewakili Menpora Imam Nahrawi berharap kegiatan ini bisa konsisten terlaksana setiap tahunnya.
“Grand final ini sudah selesai. Ini merupakan sebuah perjalanan panjang yang dirintis Fatayat. Pemerintah melalui Kemenpora mendukung agar masyarakat berbudaya hidup sehat,” ujar Isnanta. (yah)