Kebijakan “Nyeleneh” Dispendik Jatim (4)
□ Ada Isu Transaksional, KS di Pasuruan Pilih “Bungkam”
PASURUAN, JATIM, BN – Sikap “cuek” Dinas Pendidikan (Dispendik) Jatim dibawah kepemimpinan Dr. Sauiful Rachman, MM, atas beredarnya isu “transaksional” dibalik mutasi Kepala Sekolah (KS) ini membuat opini di publik “tak terkendali”
Terlebih lagi, gaya “dablek” itu diikuti secara “serentak” oleh KS yang patut dicurigai publik hasil mutasi “gelap” Dispendik Jatim ?
Adalah Dwi Cahyosetiyono, kepala SMAN 1 Bangil yang juga ketua MKKS di Pasuruan ini “mendadak” ambil posisi “aman” dengan mengabaikan konfirmasi wartawan.
Sikap “cuek” Dwi Cahyosetiyono ini terbilang “janggal”. Pasalnya, sosok yang “grapyak” ini tiba – tiba memilih “bungkam” dengan mengabaikan konfirmasi wartawan.
Tidak seperti koleganya yang mengalami nasip “tragis”, Dwi Cahyosetiyono ini tergolong beruntung. Mengapa, karena dirinya tak di mutasi.
Kendati sudah bertahun tahun mendudiki jabatan “umpuk” sebagai kepala SMAN 1 Bangil, yang mendapat predikat sekolah “bertaraf intermasional”.
Ironis, seharusnya Dispendik Jatim dan seluruh jajaran KS mengklarifikasi isu yang menyita perhatian publik baik di dunia nyata, maupun maya ini. Bukan sebaliknya bersikap “cuek”, terkesan membenarkan.
Sebegaimana diberitakan sebelumnya, Dispendik Jatim dinilai “ceroboh” dan terkesan “gelap mata” dalam memberikan posisi “nyaman” kepada KS dengan tidak mempertbangkan peraturan perundang undangan yang ada ?
Menurut Pemerhati Pendidikan Jatim, Drs. Edy Sutanto, SH yang juga Advokat muda di Surabaya ini menilai selain prosesnya tidak wajar dan penuh kejanggalan, kabarnya seleksi calon KS juga dilakukan secara “diam-diam”.
“saya mengamati mutasi KS di 29 Cabang Dispendik se-Jatim yang dikukuhkan pakde Karwo, Sabtu 29 Desember 2018, silam terindikasi sarat kejanggalan” ungkapnya.
Lebih lanjut pria yang akrab disapa Bos Edy di kalangan media itu menambahkan, informasi yang saya dengar seleksi calon KS dilakukan secara “diam – diam” dan “tertutup”
Termasuk, adanya dugaan “kamuflase” mekanisme dan/atau “permainan” syarat dalam mutasi itupun benar sempat mengemuka di ruang publik. pungkasnya.
Berdasarkan “penelusuran” wartawan BIDIK NASIONAL-bidiknasional.com di Wilayah Candin Pendidikan Kabupaten/Kota Pasuruan menguatkan informasi yang disampaikan Drs. Edy Sutanto, SH.
Mulai dari mutasi, rotasi hingga promosi jabatan “empuk” yang “menyasar” sekolah “megah” di Kab. Pasuruan memang sarat dengan kejanggalan.
Seperti “rotasi” jabatan di SMKN 1 Purwosari dari Indra Jaya ke Saefudin, eks Kepala SMKN 1 Beji yang dipercaya memimpin sekolah “megah” dan “bergengsi” ini.
Pasalnya, Saefudin dinilai tidak memiliki prestasi yang patut di apresiasi dan sebanding dengan Indra Jaya yang dikenal sukses memimpin SMKN 1 Purwosari selama ini ?
Tak kalah mengejutkan adalah pelantikan Fety Susilawatie sebagai Kepala SMAN 1 Purwosari, wow luar biasa bukan main dari guru biasa di SMAN 1 Gedangan Kab. Sidoarjo menjadi KS di sekolah “Megeh” dengan jumlah siswa ribuan.
Terakhir adalah pengangkatan kembali Roro Dwi Retno sebagai kepala SMAN 1 Gondang Wetan Kab Pasuruan kendati memiliki rekam jejak “buruk” anehnya Kepala Dispendik Dr. Sauiful Rachman, MM, M. Pd tetap kembali melantik yang bersangkutan.
Wartawan BIDIK NASIONAL – bidiknasional.com yang berkali kali berusaha menimui ke-empatnya untuk mengkonfirmasi. Namun meraka “kompak” penolak dan memilih “bungkam” dengan tidak menemui wartawan.
Sulitnya menemui KS hasil mutasi “ngawur” Dispendik Jatim dibawah kepemimpinan Dr. Sauiful Rachman, MM seakan menguatkan dugaan publik ada “transaksional” dalam jabatan “empuk” tersebut.
Hingga berita ini dikirim kemeja Redaksi, Jum’at (01/02). Wartawan belum mendapat konfirmasi dari Sauiful Rachman, kepala Dispendik Jatim. Bersambung edisi minggu depan. (muhkdor/toddy)