SIDOARJO, JATIM, BN – Puluhan warga Desa Kludan, Kecamatan Tanggulangin kedua kalinya kembali mendatangi rumah pasangan suami istri, Muawanah (48), dan Samin (50). Kedatangan mereka, menuntut agar uang tabungan lebaran segera di cairkan, Kamis (13/6).
Diketahui, pasangan suami istri tersebut menjadi broker arisan kepada warga dalam jangka waktu satu tahun pencairannya.
Banyak warga tertarik karena akan mendapatkan keuntungan, warga ramai-ramai menabung sebesar Rp 50 ribu hingga sebesar Rp 200 ribu per-minggu.
Salah satu warga korban arisan bernama Mila mengakui bahwa dirinya menabung sebesar Rp 200 ribu per-minggu, dijanjikan cair Rp 10 juta sebelum lebaran hari raya Idul Fitri.
“Kami ketipu kenyataannya tidak dicairkan dan hanya dijanji-janjikan saja,” tuturnya dengan nada kesal.
Korban arisan lainnya bernama Siti, Ia menabung sebesar Rp 50 ribu per-minggu.
“Jika dihitung, saya menerima uang sebesar Rp 50 juta dalam setahun. Tapi kenyataannya saya tagih hanya dijanjikan saja. Padahal uang itu akan kami pergunakan untuk menggelar hajatan anak kami,” ucapnya
Surip Ketua RT 01 RW 01 Desa Kludan mengatakan banyak warga menabung di keluarga Muawanah dan Samin itu.
“Jumlah pesertanya tidak sedikit, satu orang atau dua orang, melainkan puluhan orang dari Desa Kludan dan Desa Kedensari. Kalau dihitung keselurahannya, jumlah nominalnya mencapai sebesar Rp. 1, 829 milyar,” ujarnya
Surip menambahkan sudah dua kali ini, warga datang tapi belum ada kejelasanya.
“Uang warga tidak diberikan, kami merasa kecewa dan kesal,” ungkap Surip.
Sementara Kapolsek Tanggulangin, Kompol Drs. Hardyantoro menegaskan, terkait persoalan warga itu belum ada laporan.
“Kami dilokasi melakukan pengamanan agar tidak terjadi hal-hal yang kita inginkan,” jelasnya. (yah)
