Judi Togel di Kota Pekalongan Marak, Pengasuh Ponpes Miftahul ‘Ulum Minta Aparat Hukum Bertindak Tegas
KOTA PEKALONGAN, JATENG, BN – Pengasuh Pondok Pesantren (Ponpes), Miftahul ‘Ulum, Krapyak, Kota Pekalongan, KH. Zaenudin Ismail sangat prihatin dengan maraknya judi toto gelap atau togel di tengah masyarakat Kota Pekalongan yang semakin merajalela dan kesannya dibiarkan saja oleh aparat penegak hukum.
“Kami sangat prihatin, judi togel di Kota Pekalongan semakin merajalela,” kata KH. Zaenudin Ismail kepada wartawan Bidik Nasional , Jum’at (28/6/2019).
Zaenudin Ismail meminta aparat keamanan agar menindak tegas kegiatan judi togel yang bisa merusak moral dan etika ini.
“Tindak pelaku judi togel dan diproses sesuai dengan hukum, jangan beri kesempatan untuk bisa ditebus sebagai efek jera, tegakan hukum, jangan sampai mau dibeli,” ujarnya.
Ia meminta kepada masyarakat Kota Pekalongan menghindari kegiatan maksiat dan selalu menjaga ketertiban umum supaya Kota Pekalongan tentram dan aman.
“Melalui kesempatan ini saya mengajak, agar para ulama dan umaroh serta aparat penegak hukum untuk mu’anaqah bersama mengatasi persoalan di tengah umat seperti judi togel yang sedang marak akhir-akhir ini,” tambahnya.
Untuk masyarakat sendiri, kata dia sebaiknya dirangkul, diberi pengertian agar tidak menjadi pecandu judi togel atau maksiat yang lain.
“Insya Allah kalau ulama dan umarohnya sudah bersatu serta hukum sudah ditegakan maka kondisi sosial masyarakat di Kota Pekalongan akan baik,” tuturnya.
Sementara itu dari informasi yang berhasil dikumpulkan oleh tim Bidik Nasional di lapangan, sejumlah pengecer kupon togel beranggapan pekerjaan yang dilakukan sah alias legal. Pengecer selalu berdalih kalau dianggap melanggar hukum pasti sudah dirazia oleh petugas.
Dengan omset rata-rata perhari mencapai angka jutaan, terlebih aman dalam beroprasi membuat para pelanggan atau penghobi judi togel pun semakin berani dan terang-terangan bertransaksi.
Seperti pengakuan AP (25) yang bekerja buruh warga Pekalongan Timur, yang tiap harinya menyisihkan sedikitnya Rp 30 ribu untuk membeli kupon togel.
“Hampir tiap hari pasang, awalnya beli cuman lewat sms, terus akhirnya datang langsung ke lokasi pengecer untuk dapat bukti kupon atau mengambil hadiah kalau menang,” ungkapnya.
AP mengaku sudah menjadi pecandu togel sejak mulai marak atau tepatnya sebelum bulan puasa kemarin hingga sekarang dan ia pun mengaku sudah dua kali tembus mendapatkan hadiah uang dari nomor atau angka yang dipasang.
“Pernah dua kali dapat Rp 300 ribu dan Rp 600 ribu,” ucapnya. (Tim)