SUMUT

Peringati Hari Bahkti Adhyaksa Ke 59 Di Gelar Perlombaan Burung Kicau Mania

LABUSEL, SUMUT, BN – Antusias masyarakat akan lomba burung kicau mania yang diselenggarakan Kejaksaan Negeri Labuhanbatu Selatan patut diacungi jempol.

Perlombaan yang digelar di halaman Kantor Kejari Kota Pinang Jalan Istana Nomor 39, Kabupaten Labuhanbatu Selatan ini, Minggu (21/7/2019) siang tadi juga turut diikuti Kapolres Labuhanbatu, AKBP Frido Situmorang.

Kepala Kejaksaan Negeri Labusel, Joko Wibisono, SH, MH, di dampinggi Kasi Intel Kajari, Jimmy Donovan SH, Kasi Barang Bukti, Hutagalung menjelaskan, lomba burung kicau mania ini terbagi beberapa kelas seperti murai batu ekor putih, murai batu ekor hitam, karcer, love bird dan lainnya.

Joko menerangkan, sebanyak 144 peserta dari berbagai kabupaten termasuk Provinsi Riau seperti Dumai, turut menyemarakkan lomba burung kicau mania sekiatan dengan peringatan Hari Bhakti Adhyaksa ke 59 Tahun 2019 yang jatuh setiap tanggal 22 Juli. Di mana, pada Hari Adyaksa ini, Kejaksaan hadir di tegah masyarakat untuk menjadi sahabat.

“Bisa dilihat di sini murai batu ekor putih dan ekor hitam. Ada juga burung miliknya Pak Kapolres Labuhanbatu dan milik saya sendiri selaku Kajari. Namun di sini kami sportif, biar burung kita kalah, tapi gak apa-apa. Yang kita harapkan adalah di sini komunitas burung kicau semakin banyak di Labusel,” harapnya.

Joko juga berharap, mudah-mudahan burung kicau semakin banyak, semakin semarak lagi di Provinsi Sumatera Utara.

Di samping itu, pihaknya juga ingin melindungi burung-burung tersebut dan lebih menyayangi.

“Bisa juga dibudidayakan seperti kawan kita di Rantau, di Dumai, di Duri dan di beberapa tempat lainnya,” bebernya.

Kajari yang mendapat promosi jabatan menjadi Asisten Bidang Pembinaan pada Kejaksaan Tinggi Aceh ini menambahkan, melalui even lomba burung berkicau ini pihaknya dapat merangkul seluruh lapisan masyarakat khususnya komunitas penyayang dan pecinta burung berkicau.

“Kegitan ini juga merupakan implementasi dari pimpinan agar Jaksa hadir di tengah masyarakat dan menjadikan sahabat, sehingga paradigma lama Jaksa ditakuti bergeser lambat laun menjadi Jaksa yang dicintai masyarakat,” terangnya.(M.SUKMA)

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button