JATIM

Program JKN-KIS Harus Tetap Berlanjut

Budiono Ahmad (60) adalah salah satu pasien yang rutin melakukan Hemodialisa di rumah sakit di Sidoarjo.

SIDOARJO, JATIM, BN-Ditengah perbincangan mengenai kenaikan iuran program JKN-KIS bagi peserta segmen PBPU, BPJS Kesehatan menegaskan bahwa untuk saat ini BPJS Kesehatan masih menunggu regulasi lebih lanjut. Namun menyikapi hal tersebut, terdapat beberapa macam reaksi yang diberikan oleh masyarakat. Beberapa menyatakan persetujuan kenaikan iuran dengan harapan akan dapat memperbaiki Program JKN-KIS, beberapa menyatakan ketidaksetujuannya dengan alasan ekonomi.

Namun ditengah reaksi masyarakat mengenai kenaikan iuran, terdapat pendapat untuk membubarkan program ini. Pemikiran tersebut menuai reaksi dari peserta yang telah merasakan Program JKN-KIS.

Budiono Ahmad (60) adalah salah satu pasien yang rutin melakukan Hemodialisa di salah satu rumah sakit di Sidoarjo. Hingga saat ini, Budiono menghitung dirinya sudah mendapatkan tindakan HD sebanyak 190 kali. Budiono menyampaikan terkait kenaikan iuran, selama memang tujuannya untuk peningkatan pelayanan maka tidak apa-apa jika harus naik.

” Kalau tidak gitu nanti BPJS Kesehatan defisit terus. Saya pernah dengar wawancara profesor yang bilang kalau begini ini (tindakan Hemodialisa, red.) biayanya banyak memang. Pemerintah atau BPJS Kesehatan kebebanan banyak, terutama untuk penyakit-penyakit tertentu seperti cuci darah, jantung, kanker,” ujar Budiono.

” saya tidak setuju jika program ini harus dihentikan. Kalau dibubarkan itu tidak bijaksana menurut saya. Kalau diperbaiki ngga apa-apa. Jangan dibubarin,” jelas Budiono.

Serupa dengan Budiono, Muh. Iqbal Cahyahadi salah satu Peserta JKN-KIS yang kami temui di kantor BPJS Kesehatan Cabang Sidoarjo juga menyatakan ketidaksetujuannya terkait pendapat penghentian program JKN-KIS.

“Wah jangan dibubarin mbak. Soalnya bapak saya sering opname pake BPJS Kesehatan. Nggak ada biaya di rumah sakit,” kata Iqbal.

Terkait kenaikan iuran, Iqbal menjelaskan dengan bijak bahwa sesungguhnya hal tersebut tidak bisa dikatakan kenaikan. “Itu kan bukan naik, tapi disesuaikan. Jadi ya saya setuju saja,” tegasnya.

Kepala BPJS Kesehatan Cabang Sidoarjo Sri Mugirahayu menjelaskan menanggapi pendapat masyarakat yang telah terbantu dengan adanya program ini, maka tugas kita bersamalah untuk menjaga kesinambungan program JKN-KIS. Cara paling mudah yang dapat kita mulai dari diri kita sendiri adalah dengan membayar iuran tepat waktu setiap bulannya.

“Dengan tertib membayar iuran, kita sudah ikut bergotong royong membantu peserta lain yang membutuhkan jaminan kesehatan. Kita juga bisa membantu pemerintah menghentikan defisit program ini,” pungkasnya.(boody/hms)

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button