Muslimat NU Surabaya Dukung UHC
SURABAYA, JATIM, BN-Hubungan kedua belah pihak guna membangun sinergitas antara Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Kesehatan ( BPJSK) Kantor Cabang Utama (KCU) Surabaya bersama Muslimat Nahdatul Ulama (NU) Surabaya tertuang dalam Penandatanganan Nota Kesepahaman tentang Penyelenggaraan Jaminan Kesehatan Nasional-Kartu Indonesia Sehat (JKN-KIS) di Surabaya,(19/11/2019).
“Untuk Menuju Surabaya Universal Health Coverage (UHC) di tahun 2020,kami tidak akan lelah bergerilya membangun peningkatkan kerjasama melalui seluruh pejabat pemangku kepentingan, dinas-dinas terkait,organisasi, swasta dan seluruh stakeholder agar seluruh warga Surabaya menjadi peserta JKN-KIS menuju cakupan kesehatan semesta, ” terang Herman Dinata Mihardja Kepala BPJSK KCU Surabaya, usai penandatanganan nota kesepahaman, (19/11/2019).
Mantan kepala BPJS Kesehatan Cabang Bandung ini menguraikan Program JKN memastikan bahwa masyarakat di Surabaya wajib memiliki akses untuk mendapatkan pelayanan kesehatan tanpa harus menghadapi kesulitan finansial. Harapan kedepannya tentunya
BPJS kesehatan sendiri dapat meningkatkan kualitas pelayanan bagi Peserta Jaminan Kesehatan Nasional serta memastikan seluruh penduduknya terdaftar dalam Program Jaminan Kesehatan Nasional.
Pada kesempatan yang sama, Lilik Fadilah Ketua Muslimat NU Surabaya menyatakan berawal dari undangan Muslimat NU Jawa Timur beberapa bulan yang lalu, Sosialisasi yang pernah di sampaikan oleh BPJS Kesehatan Kantor Wilayah Jawa Timur menjadi spirit tersendiri untuk menjadikan Muslimat NU Surabaya menjalankan himbauan dari Muslimat NU Jatim.
“Beberapa bulan yang lalu kami seluruh muslimat Jawa Timur pernah mengikuti sosialisasi yang di selenggarakan oleh BPJS kesehatan. Masih kuat dalam ingatan saya sosialisasi yang di sampaikan Ade Rai. Hasil dari sosialisasi tersebut, alhamdulillah, kami muslimat menerapkan ilmu yang kami dapat dan kami tularkan kepada semua muslimat NU Surabaya. Target saya adalah semua muslimat harus terdaftar menjadi peserta JKN KIS, ” ungkap Lilik Fadilah.
“Kurang lebih,78 % muslimat perhari ini, telah terdaftar sebagai peserta. Itupun kami tidak menutup pintu untuk meningkatkan kerjasama dengan pihak lain. Seperti koperasi, organisasi kesehatan, dan masih banyak lagi, ” imbuhnya.
Seperti diketahui sebelumnya, ketua PW Muslimat NU telah terlebih dahulu melakukan Penandatangan Kesepakatan bersama dengan Deputi BPJS Kesehatan Kantor Wilayah Jawa Timur, (18/08/2019). Masruroh Wahid selaku ketua menjelaskan muslimat NU akan menjadi garda terdepan mendukung program pemerintah guna perluasan kepesertaan program Jaminan Kesehatan Nasional-Kartu Indonesia Sehat (JKN-KIS), perluasan kerjasama dengan fasilitas kesehatan jaringan Nahdlatul Ulama (NU) yang tersebar di wilayah Indonesia, sosialisasi program JKN-KIS kepada masyarakat, serta kerjasama dalam bentuk lainnya.
Masruroh Wahid menegaskan bahwa memang masih cukup banyak muslimat NU terutama di daerah yang terkendala saat mengakses pelayanan kesehatan, karena belum menjadi peserta JKN.” kami akan melakukan sosialisasi juga tentang program JKN, supaya nantinya tidak ada lagi muslimat NU yang tidak bisa mengakses pelayanan kesehatan, ” tutupnya. (boody)