JATIM

Pilih Turun Kelas, Ketimbang Berhenti Menjadi Peserta BPJS

Sisca Astri Setyaningsih (24) warga Gresik Peserta Bukan Penerima Upah (PBPU)/Peserta Mandiri JKN-KIS

GRESIK, JATIM, BN-Manfaat program Jaminan Kesehatan Nasional-Kartu Indonesia Sehat (JKN-KIS) yang di kelola oleh BPJS Kesehatan terus dirasakan oleh masyarakat Indonesia. Salah satunya adalah Sisca Astri Setyaningsih. Wanita asli Gresik tersebut telah merasakan banyak manfaat yang didapatnya dari program yang sampai November 2019 telah memiliki 222.263.109 jiwa peserta di Indonesia.

Perempuan yang akrab dipanggil Sisca ini mengaku telah merasakan banyaknya manfaat program JKN-KIS yang dikelola oleh BPJS Kesehatan.Ia dan dua orang anaknya terdaftar dalam segmen Peserta Bukan Penerima Upah (PBPU)/Peserta Mandiri JKN-KIS. Selama menjadi peserta ia merasa tidak keberatan apabila iuran JKN-KIS disesuaikan atau naik, bahkan Sisca berpendapat bahwa apa yang diterima oleh masyarakat dari JKN-KIS lebih besar dari pada iuran yang dibayarkan.

“Meskipun BPJS Kesehatan naik 100% saya tetap pengguna BPJS Kesehatan seterusnya.lebih baik saya dan keluarga melakukan turun kelas dari pada saya dan keluarga tidak memiliki jaminan kesehatan,takut suatu saat nanti sakit dan tidak ada biaya, dari pada hutang sana sini mending bayar iuran BPJS Kesehatan,” ucap Sisca dengan nada serius, Kamis (21/11).

Perempuan berusia 24 ini juga tidak khawatir apabila keluarganya terdaftar di kelas 3, karena menurutnya pelayanan yang diberikan oleh rumah sakit tidak ada bedanya.

ā€œTidak perlu khawatir di kelas 3, toh obat dan pelayanannya sama-sama bagus. Hanya beda di ruangan saat rawat inap di rumah sakit saja,” ujarnya.

Sisca berharap dengan adanya penyesuaian iuran tersebut, semoga dapat menjadikan program JKN-KIS yang dikelola oleh BPJS Kesehatan lebih baik. Sehingga tidak ada lagi masyarakat yang meragukan manfaat besar dari BPJS Kesehatan dan JKN-KIS.

ā€œKita semua berharap kedepan agar BPJS Kesehatan akan terus ada dan semakin baik ya,, sehingga dapat membantu masyarakat Indonesia yang tidak memiliki biaya untuk pengobatan saat sakit,” pungkasnya. (boody/rp/ar)

Related Articles

Back to top button