Musim Penghujan, Bupati Pekalongan Tinjau Wilayah Rawan Banjir di Kecamatan Tirto
PEKALONGAN, JATENG, BN –Menindaklanjuti perintah Gubernur Jateng untuk meningkatkan kewaspadaan bencana banjir dengan melakukan cek langsung ke lapangan, Bupati Pekalongan KH. Asip Kholbihi, SH, M.Si, melakukan peninjauan wilayah rawan banjir di Kecamatan Tirto, Sabtu (4/1/2020) sore.Dengan didampingi Kepala DPU Taru Ir. Bambang Irianto, M.Si., Camat Tirto Agus Dwi Nugroho, S.STP beserta Muspika dan para Kades terkait, Bupati Pekalongan meninjau di Desa Pacar, Desa Tegaldowo, Desa Mulyorejo dan Desa Jeruksari.”Desa Pacar yang ada di Kecamatan Tirto dan berada di dekat Pantura berpotensi banjir, akibat meluapnya Sungai Miduri. Apalagi, intensitas hujan di Kabupaten Pekalongan meningkat. Oleh karena itu, kami ingin melihat kondisi di desa ini,” kata Bupati KH. Asip.Dikatakan Bupati, ketika musim hujan desa ini selalu menjadi langganan banjir. Sehingga, Pemerintah Kabupaten Pekalongan sedang membuat rekayasa agar Desa Pacar tidak menjadi langganan banjir. “Daya tampung Sungai Miduri ketika musim hujan sudah over, kemudian pembuangan dari desa-desa sekitar juga mempengaruhi. Oleh karenanya, kita membutuhkan treatment khusus untuk menangani bencana ini,” ungkapnya.Bupati KH. Asip Kholbihi, SH.,M.Si menyampaikan kondisi saat ini di Kabupaten Pekalongan masih aman. Bahkan, pada saat mengecek tanggul dan pompa penyedot air sudah berfungsi dengan baik. “Memang ada genangan air tapi tidak tinggi seperti tahun 2019. Walaupun ada banjir tapi sedikit, ini menjadi konsen pemerintah untuk menanggulanginya. Mudah-mudahan tahun ini Kabupaten Pekalongan sudah tidak terkena banjir lagi,” tambahnya.Terpisah, Imron perangkat Desa Pacar mengatakan ada 62 rumah yang menjadi korban banjir. Menurutnya, banjir ini disebabkan karena curah hujan di Kabupaten Pekalongan yang tinggi. “Kondisi saat ini warga resah dan terganggu aktifitasnya. Bahkan untuk makan dan minum warga membeli. Kemudian, rata-rata ketinggian air di dalam rumah mencapai 40 cm,” ungkapnya.Imron menambahkan warga berharap ada penambahan pompa untuk mengurangi debit air, karena pompa yang dimiliki saat ini kondisinya rusak. (didik/dinkominfo kab.pekalongan/dikin)