NTT

Dampak Corona Virus Kegiatan Eksport Di PLBN Mota’ain Dan Motamasin Sepi

ATAMBUA, NTT, BN-Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea dan Cukai Tipe Madya Pabean B Atambua Kabupaten Belu sesuai data yang dihimpun dari Januari hingga Maret 2020 kegiatan ekspor di perbatasan RI-RDTL mengalami penurunan yang cukup signifikan.
Penurunan kegiatan eksport ini disebabkan merebaknya pandemi Covid-19 yang menggelobal saat ini.

Hal itu disampaikan Kepala Seksi Penyuluhan dan Layanan Informasi Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea dan Cukai Tipe Madya Pabean B Atambua Sayfudin, Selasa, 14/4/2020 siang.

Menurut Sayfudin, dampak covid-19 cukup mempengaruhi kegiatan ekspor di perbatasan RI-RDTL, termasuk adanya kebijakan terkait pembatasan jam pelayanan di Pos Perbatasan Darat sekali dalam seminggu oleh Pemerintah Timor Leste. Berlaku juga untuk kegiatan ekspor dibuka setiap hari rabu, Pukul 10.00 – 12.00 waktu Timor Leste.

Akibat dari pembatasan tersebut, mempengaruhi berkurang kegiatan eksport baik nilainya maupun dokumennya, dan pekan kemarin kegiatan ekspor hanya terjadi di PLBN Motaain Kabupaten Belu dan PLBN Motamasin Kabupaten Malaka.

“Untuk hari rabu pekan kemarin kegiatan ekspor di PLBN Motaain Kabupaten Belu sebanyak tiga dokumen dengan lima truk, dan PLBN Motamasin Kabupaten Malaka lima dokumen empat truk. Barang yang di eksport adalah barang-barang kebutuhan pokok seperti air mineral, semen, sparepart, besi beton, minuman ringan dan mie instan.Hal ini menunjukkan adanya penurunan drastis dari kondisi normal, karena dalam kondisi normal, rata-rata dalam satu bulan 300-350 dokumen. Jadi kalau kita rata-ratakan selama satu bulan mungkin 20-30 dokumen Pemberitahuan Ekspor Barang (PEB) dari dua PLBN Motaain dan Motamasin,” tuturnya.

Sayfudin menambahkan bahwa sejak mewabahnya Covid-19 dari Januari 2020 hingga saat ini jumlah devisa terjadi perunan yang sangat signifikan sejak Pemerintah Timor Leste memberlakukan pembatasan lintas batas darat, karena adanya karantina wilayah.

“Sejak itu ekspor kita di perbatasn RI-RDTL sudah mulai turun drastis. Untuk bulan januari, dokumen PEB nya 337 devisanya,1.62.1943 USD, kemudian di bulan februari jumlah dokumen PIB 293 devisanya, 1.546.937 USD kemudian di bulan maret mengalami penurunan menjadi 232 dengan devisanya, 1.360.385 USD. Imbasnya sudah cukup banyak terhadap penerimaan devisa ekspor,”.jelasnya.

Terkait dengan petugas CIQ yang bertugas di perbatasan,Sayfudin menuturkan bahwa hingga saat ini, petugas CIQ di perbatasan tetap stand By di setiap pos perbatasan walaupun kerjanya tidak seperti hari normal biasa.Hal ini dilakukan semata untuk mengantisiapasi WNA Timor Leste yang akan pulang, sedangkan WNA dari luar yang hendak ke Indonesia sudah tidak di perbolehkan.

“Jadi kami CIQ yang piket hanya untuk melayani WNA yang mau langsung ke Timor Leste, mengantisiapsi agar jangan sampai menginap di Kota perbatasan Atambua Belu NTT,” tuturnya.(anis ikun).

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button