Dipertanyakan, Kesungguhan Penanganan Wabah Covid-19 di Pekon Hanakau Lampung Barat
LAMPUNG BARAT, BN-Kesungguhan Pemerintah Pekon Hanakau kecamatan Sukau Lampung Barat dalam penanganan pencegahan merebaknya pandemi Covid-19 bagi warga desa patut dipertanyakan.
Pasalnya, pelaksanaan dari perintah Bupati Lampung Barat terkait penanganan Covid-19 di seluruh Pekon yang ada di Bumi Beguai Jejama Sai Betik diduga banyak yang belum di realisasikan.
Di Kabupaten Lampung Barat telah disepakati untuk anggaran pencegahan merebaknya pandemi Covid-19 di setiap Pekon (desa) dialokasikan sebesar Rp50 juta setiap Pekon.
Dana tersebut dianggarkan melalui refocussing ADD Tahun Anggaran 2020. Berdasarkan penelusuran BN di
lapangan diketahui masyarakat banyak mempertanyakan tentang masker,alat cuci tangan dan APD lainnya.
Kepada Bidik Nasional, beberapa pemangku mengaku mereka sampai saat ini belum menerima bantuan masker.
Ketika dikonfirmasi melalui saluran WhatsApp, Rabu (15/04-2020) Kepala Pemangku Sumbersari Wahyu Aji Purnomo membenarkan bahwa hingga saat ini belum ada masker dari Pekon yang akan dibagikan ke masyarakat.
Senada juga disampaikan Kepala Pemangku Pardasuka Induk Herawan Hamid dan Kepala Pemangku Pardasuka Makmur, Karsaji melalui saluran WhatsApp Rabu (15/4) mengatakan jika ia belum menerima bantuan.
Sedangkan beberapa Kepala Pemangku tidak memberikan jawaban, apakah mereka tidak tahu atau mereka merasa takut untuk menyampaikan yang sebenarnya. Tapi diduga barang tersebut memang belum ada.
Ditemui di kantor balai rakyat yang juga berfungsi sebagai Posko pengendalian pencegahan Covid-19 Pekon Hanakau, Kamis (16/04), Peratin setempat melalui Kasi Pemerintahan, Edih membenarkan bahwa salah satu APD yakni masker yang dari Pekon itu belum ada.
“Ya benar belum ada. Informasinya sih masih dalam proses pembuatan. Kita pesan di tiga tempat penjahit yang ada di Pekon Hanakau ini. Tujuannya untuk memberdayakan potensi lokal,” tandas Edih seorang aparat yang sudah mengabdi kurang lebih 12 tahun di Pekon.
Ia menambahkan, sedangkan yang lainnya masih dipesan seperti alat pengukur suhu badan, alat cuci tangan.‎
Terpisah, Nasrudin selaku tokoh masyarakat setempat kepada BN meminta Peratin dan LHP untuk bersungguh- sungguh dalam penanganan pandemi Covid-19.
“ini masalah keselamatan dan menyangkut nyawa. lagian dananya cukup besar yakni Rp50 juta,”tegas Nasrudin.
Lebih jauh dia meminta kepada Peratin untuk lebih transparan dalam pengelolaan dana tersebut. Sebagai contoh di Pekon lain Posko nya tersendiri bukan menyatu di kantor Peratin’ bila di kantor Peratin lalu masyarakat yang akan diperiksa itu siapa?. Apakah hanya masyarakat yang akan keluar masuk Kantor Peratin saja,” tanya Nasrudin
Sementara pemantauan BN dilapangan,bukan hanya masker yang belum dibagikan,alat cuci tangan pun demikian belum ada ditempat- tempat umum,yang nampak baru ada di Kantor Peratin yang difungsikan juga sebagai Posko. (FIK)