JATIM

BST Ngadat, Ratusan Warga Datangi Dinsos Surabaya

■ Aktivis Udin Sakera : Data Penerima Bansos Diblokir Bikin Gaduh

SURABAYA, JATIM, BN-Ratusan warga Surabaya mendatangi Kantor Dinas Sosial Kota Surabaya di Jl. Arief Rahman Hakim 131-133, Keputih, Sukolilo Surabaya, Selasa 9 Juni 2020 untuk menanyakan terkait Bantuan Sosial Tunai (BST) yang telah mereka terima pada tahap awal (Mei 2020), tiba-tiba diberhentikan dengan alasan kurang jelas.

“Saya warga Kapas Madya Surabaya mas, datang ke sini dengan tujuan bertanya kepada dinas sosial Surabaya, atas arahan dari kelurahan di wilayah saya. Mengapa BST sebesar Rp. 600.000,- (Enam Ratus Ribu Rupiah) yang janjinya diberikan selama tiga bulan kedepan, tiba-tiba diberhentikan ?, ujar Maria Margaretha warga Kapas Madya kepada wartawan, selasa (9/06), siang.

Seperti diketahui sebelumnya, Koordinator Perencanaan, Data, Pakar dan Analisis Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 di Kota Surabaya, Eri Cahyadi mengatakan bantuan sosial tunai mulai dicairkan hari ini di kantor Pos. Bantuan dari Kemensos berupa uang tunai itu sebesar Rp 600 ribu.

Penyalurannya akan diatur dan digilir oleh PT Pos. “Jadi, pemkot hanya support data basenya,” jelasnya.

Eri menjelaskan bahwa data 174.332 KK itu berasal dari data MBR (Masyarakat Berpenghasilan Rendah) di Kota Surabaya yang jumlahnya sebanyak 235.477 KK. MBR ini dibagi menjadi dua, sebanyak 61.145 KK sudah masuk ke DTKS dan sudah mendapatkan bantuan PKH serta sembako regular, yang selama ini sudah berjalan.

“Kemudian sisanya sebanyak 174.332 KK yang mendapatkan bantuan tunai sebesar Rp 600 ribu secara bertahap dan akan disalurkan selama tiga bulan, yakni Mei, Juni, Juli,” ungkap Eri, Senin, 11 Mei 2020.

Aktivis Udin Sakera

Pantauan wartawan dalam antrian, dihalaman kantor dinas sosial Surabaya, BN menemui aktivis Hasanudin (Udin Sakera) bersama Laskar Suramadu yang juga antri menunggu panggilan untuk mendapatkan jawaban oleh dinas terkait.

“Pertanyaan saya mas, siapa yang memberhentikan BST ini. Janji tiga bulan ya seharusnya tiga bulan warga menerimanya. Bukan tiba-tiba distop seperti ini, ” ungkap Udin Sakera.

Banyaknya warga di Kelurahan Kapas Madya Baru yang tiba-tiba namanya tercoret atau tidak terdaftar lagi sebagai penerima BST membuat geram aktivis senior ini dan laskar Suramadu.

” Saya meminta kepada dinas terkait agar nama-nama penerima BST dikembalikan hingga selesai tahap ke III,” tegasnya.

Hal tersebut diketahui lanjutnya, setelah mereka akan mengambil BST di Kantor Pos, masyarakat ditolak karena data mereka telah dihapus.

“Bahkan ada seorang janda tua dengan menyeret kaki ke Dinsos, namanya juga dicoret dengan alasan mampu,” ungkapnya.

Lebih lanjut, Udin Sakera menjelaskan data penerima bantuan sosial ini yang memiliki datanya dan yang mengajukan adalah Pemerintah Kota Surabaya melalui Dinas Sosial.

“Sudah seharusnya mereka memberikan hak masyarakat terdampak covid-19 ini.Kejadian ini bikin gaduh dikalangan masyarakat lho,” bebernya.

“Jangan sampai ada permainan dalam kasus BST ini. Mumpung belum sampai ke DPRD. Saya hanya ingin hak penerima BST selama 3 periode ini diberikan. Jika mau melakukan verikasi silahkan ditahap ke 4,” tegas Udin Sakera.

Beberapa data masyarakat penerima bantuan sosial kota Surabaya

Beda lagi laporan yang diterima oleh redaksi Koran Mingguan Bidik Nasional & bidiknasional.com.Sumiati (40) warga Surabaya yang berdomisili di Margodadi Surabaya.

Ia menceritakan, bantuan sosial melalui Program Keluarga Harapan (PKH) secara tidak transparan telah dihapus oleh pengajuan pendamping atas nama Noris.

” Sejak tahap ke empat 2018, bantuan PKH saya tiba-tiba dihentikan. Saya mengetahui itu setelah saya mendatangi kantor dinas sosial Surabaya. Kok curang begitu mas ya. Nama saya dicoret oleh pendamping namanya noris dengan alasan sudah tidak ada komponen/anak.
Padahal anak saya empat orang masih sekolah semuanya, ” ungkap Sumiati (10/06).

Terpisah, pendamping PKH atas nama Noris telah dihubungi wartawan untuk mendapatkan jawaban klarifikasi, namun sayang nomer telpon wartawan diblokir.

Sebagai informasi, hingga berita ini diturunkan, Kepala Dinas Sosial kota Surabaya belum dapat dihubungi untuk mendapatkan jawaban kepastian nasib masyarakat Surabaya penerima Bantuan Sosial. (boody) bersambung..

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button