Oknum Kades Bendo Kecamatan Pedan Dituding Lakukan Penipuan
Kades Nomy Yanuardo: Nanti Pembayarannya Akan Diselesaikan Ibu Saya
KLATEN, JATENG, BN-Kabar tak sedap berhembus dari kantor Desa Bendo, Kecamatan Pedan. Kepala desa (Kades) Nomy Yanuardo yang menjabat sejak Mei 2019 diduga telah melakukan aksi tipu-tipu.
Modus yang dilakukan adalah dengan meminta “fee” proyek kepada rekanan.
Sebagai imbalannya rekanan dijanjikan akan diberikan proyek pengerjaan infrastruktur desa yang berasal dari anggaran 2020.
Salah seorang korban dugaan tipu-tipu oknum Kades mengaku telah diminta menyetorkan uang kepada oknum Kades sebesar Rp5 juta.
Saat itu dia dijanjikan akan diberikan pengerjaan pengaspalan dengan anggaran Rp150 juta oleh oknum Kades.
“Saat itu saya dijanjikan mendapatkan pengerjaan pengaspalan yang akan dilakukan oleh pemerintah desa. Namun sayangnya janji itu hanya omong kosong belaka. Sampai saat ini proyek tersebut tidak ada,” kata pria yang minta dirahasiakan identitasnya tersebut, Senin (14/9).
Kepada Bidik Nasional, pria paruh baya tersebut menjelaskan jika sebelumnya sudah berusaha menyelesaikan permasalahan tersebut secara kekeluargaan namun oknum Kades selalu menghindar.
“Setiap saya hubungi tidak pernah diangkat. Bahkan saya sudah pernah menyuruh seseorang untuk menagihkan ke pak Kades. Dia (Kades) saat itu janji mau mengembalikan tanggal 28 September namun hasilnya nihil. Pak Kades hanya kasih janji, janji dan janji saja,” bebernya.
Informasi yang dihimpun Bidik Nasional diketahui masih ada lagi korban dugaan aksi tipu-tipu yang dilakukan oknum Kades. Kebanyakan dari mereka merupakan rekanan proyek.
Bahkan salah seorang pejabat di lingkungan Pemkab Klaten juga ikut menjadi korban dengan nilai kerugian mencapai Rp15 juta.
Korban dugaan aksi tipu-tipu yang dilakukan oknum Kades bahkan ada yang berasal dari luar kota Klaten.
Salah seorang korbannya bahkan mengalami kerugian hingga mencapai Rp50 juta.
Terpisah, Kades Bendo Nomy Yanuardo saat ditemui di kantor balai desa, Senin (14/9) berjanji akan menyelesaikan permasalahan tersebut dengan korbannya.
“Nanti pembayarannya akan diselesaikan oleh ibu saya,” katanya singkat.
Namun sayangnya hingga berita ini dikirimkan ke redaksi, Rabu (30/9) Nomy belum juga menyelesaikan permasalahan tersebut.
Saat Bidik Nasional ingin meminta keterangan lebih lanjut terkait permasalahan tersebut, Senin (28/9) dan Selasa (29/9) Kades Nomy tidak berhasil ditemui di kantornya. (rkt)