Longsor Nganjuk, 20 Rumah Tertimbun Longsor Diperkirakan Meninggal Dunia
NGANJUK, JATIM, BN – Sebanyak 20 rumah tertimbun dan diperkirakan penghuninya meninggal dunia akibat tanah longsor yang terjadi di Dusun Selopuro, RT.01/RW.06, Desa Ngetos Kecamatan Ngetos.
“Ada dua puluh KK yang masih belum diketemukan karena tertimbun longsor, ” terang Warno, Kades Ngetos.
Menurutnya, pihaknya bersama warga sedang melakukan evakuasi.
“Masih kita lakukan evakuasi, sampai saat ini belum diketemukan korban meninggal dan luka – luka,” tandas Warno.
Warno telah mengetahui terjadi longsor. Dia pun mengajak anggota destana membantu membersihkan material longsor.
“Alhamdulillah, beberapa warga masih bisa ditampung berkat bantuan semua pihak,” ucapnya.
Warno mengaku, belum mendapat petunjuk untuk melakukan penutupan di sekitar lokasi bencana longsor.
Informasi yang berhasil dihimpun wartawan, Longsor di Desa ngetos tersebut terjadi hampir bersamaan dengan longsor di Desa Klodan sekitar pukul 16.00 Wib.
Menurut Plh Kepala Pelaksana BPBD Nganjuk Nafhan Tohawi, longsor paling parah terjadi di Desa Klodan.
“Akses jalan dari Desa Ngetos tertutup material longsor,” ungkap pria yang juga menjabat Kepala Dinas Sosial, Pemberdayaan Perempuan, dan Perlindungan Anak (Dinsos PPPA) Nganjuk ini.
Nafhan menjelaskan, longsor di Klodan tingginya sampai lima meter dan lebarnya tiga meter. Sedangkan material yang memblokade jalan utama ke Desa Ngetos semuanya berupa tanah tidak ada bebatuannya,” ujarnya.
“Longsor yang terjadi di Desa Ngetos hanya menutup sebagian akses jalan saja. Kendaraan bermotor masih bisa melintas. Kemarin malam, dua titik longsor ini sudah dibersihkan.
Terpisah, asesmen BPBD, wilayah di sekitar longsor masih terbilang rawan. Apalagi, hujan diperkirakan masih akan terjadi dalam dua hari ke depan. Seperti diungkapkan Kepala Stasiun BMKG M. Chudori, hingga Minggu malam (14/2) masih tetap diguyur hujan.
“Prediksi dari BMKG menyampaikan, hujan di wilayah Nganjuk berpotensi terjadi di pagi hari selama dua hari ke depan,” katanya.
Perkiraan cuaca ini menjadi peringatan dini bagi daerah-daerah yang mengalami kerawanan bencana, seperti tanah longsor atau daerah yang lokasinya dekat dengan dengan aliran sungai.
Potensi bencana seperti tanah longsor, banjir, dan angin puting beliung menjadi ancaman bagi warga.
Chudori mengingatkan, warga di kawasan rawan bencana harus lebih waspada dari hari biasanya.(Roy)