JATIMSURABAYA

Begini Curhat Yuliana Pasca Operasi Cesar Gunakan JKN

Yuliana Siti Saputri (27) Peserta Bukan Penerima Upah (PBPU) BPJS Kesehatan, kelas Tiga Mandiri

• Seluruh Biaya Gratis dan Sangat Puas

SURABAYA, bidiknasional.com – Ditemui wartawan disela-sela aktivitasnya, Yuliana Siti Saputri (27) warga Surabaya, menceritakan pengalamannya ketika menjalani proses persalinan mulai dari berobat ke faskes tingkat pertama hingga selesai operasi cesar menggunakan fasiltas Jaminan Kesehatan Nasional Kartu Indonesia Sehat (JKN-KIS).

Membuka ceritanya, Yuliana yang terdaftar sebagai peserta mandiri kelas 3 disegmen Peserta Bukan Penerima Upah (PBPU) BPJS Kesehatan ini memaparkan, sejak hamil selalu memanfaatkan fasilitas kesehatan tingkat pertama di Puskesmas Tenggilis Surabaya untuk memeriksakan kehamilannya.

“Hampir setiap periksa, kartu KIS menjadi pendamping setia, baik untuk kontrol kehamilan maupun sakit biasa,” kata Yuliana di Surabaya.

Mengaku terdaftar JKN-KIS sejak program BPJS Kesehatan ada, perempuan yang bekerja sebagai ibu rumah tangga ini menjelaskan, persalinan putra pertamanya lahir secara operasi Caesar di Rumah Sakit Islam (RSI) Jemursari Surabaya pada tahun 2019.

” Pada waktu itu saya daftar untuk opname karena mau operasi caesar. Alhamdulillah operasi berjalan lancar dan lahir anak pertama. Setelah saya melahirkan, suami saya-pun mengurus kartu BPJS kesehatan buat anak saya, dan itu tidak memakan waktu sehari mengurusnya, kartu bayi langsung jadi serta sudah bisa langsung digunakan,” terangnya.

Selanjutnya kata Yuliana, Kartu KIS tersebut yang membayarkan biaya operasi caesar, biaya rawat inap dan biaya rawat jalan.” Secara keseluruhan, semua biaya gratis, dijamin mulai kontrol di puskesmas, biaya rawat inap di rumah sakit juga biaya operasinya,” ucapnya.

Disinggung mengenai pelayanan kamar dan pelayanan petugas tenaga kesehatan, Yuliana menerangkan pelayanan nyaman dan cepat. Kamar rawat inap sesuai dengan kelas kepesertaan.

” Kamar sesuai kelas peserta mas, saya mendapat pelayanan kamar inap kelas III sesuai dengan kelas BPJS yang saya punya. Untuk petugas medis baik perawat, bidan juga dokternya, melayani secara ramah dan saya tidak dibedakan meskipun peserta BPJS Kesehatan,” bebernya.

Pihak rumah sakit sambungnya, tidak pernah meminta biaya tambahan apapun. ” Bisa dibilang biaya nol rupiah,” imbuhnya.

Secara pribadi Yuliana mengatakan puas atas pelayanan yang diberikan.
Dipenghujung ceritanya, Yuliana berharap layanan yang sudah baik tersebut terus ditingkatkan.

” Agar pelayanan yang sudah baik menjadi lebih baik lagi,” tutupnya. (*/boody)

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button