foto : Tumpukan bahan kimia di gudang CV Kurnia Abadi Jl Kedung Cowek Surabaya
• Surat Rekomendasi Dinas Lingkungan Hidup Surabaya Diduga Palsu
SURABAYA, bidiknasional.com – Keberadaan gudang penimbunan bahan kimia CV Kurnia Abadi Jl Kedungcowek Surabaya dan Jl Kalianak Surabaya, patut diusut. Pasalnya di gudang tersebut diduga banyak bahan kimia yang rusak dan membahayakan lingkungan sekitar.
Sumber bidiknasional.com (bn.com) mengatakan, saat ini di dua gudang tersebut tersimpan 5000 ton lebih berbagai bahan kimia, termasuk diduga limbah B3 (bahan beracun berbahaya).
“Memang itu gudang bahan kimia mas. Jumlahnya banyak dikemas dalam drum-drum berbagai ukuran, tapi saya tidak tahu jenis bahan kimianya karena gudang digembok selalu tertutup,” kata seorang warga yang juga bekerja di gudang sekitar lokasi tersebut.
Keberadaan gudang tersebut jelas meresahkan karena diduga kemasan bocor dan bisa merembes mencemari lingkungan sekitarnya.
Berkaitan keberadaan gudang kimia itu, redaksi bn.com menerima pengaduan soal beredarnya surat rekomendasi berkop Badan Lingkungan Hidup Kota Surabaya dengan judul Berita Acara Verifikasi No 503.3532.A.B/436.7.12/2016, tanggal 4 Mei 2016.
Surat rekomendasi Dinas Lingkungan Hidup Kota Surabaya yang diduga palsu
Dalam surat yang ditandatangani Muhammad Yusuf, Soni Setiawan Aribowo, keduanya staf Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Surabaya dan Sapto Pamoedji, ST, Kabid DLH, tersebut disebutkan, setelah dilakukan pemeriksaan ditemukan bahan kimia dalam keadaan kemasan rusak dan direkomendasikan harus dimusnahkan.
Bahan kimia tersebut adalah: 1) Aromatic Cineole 7076, 2) Aroma garlic flavour RR 2018, 3) Aroma Gandies 9090, 4) Aroma Cassia Lignea Whole, 5) Aromatic MC 5782 (diphenil ox), 6) Aroma TF Prosvacom 9950, 7) Aroma SMT 0480, 8) Aroma Tobacco Falvour TF 333180, 9) Aroma Cineole 8080.
Sumber bn.com menyebutkan, surat tersebut diduga palsu dan hanya untuk tujuan tertentu CV Kurnia Abadi. Redaksi bn.com telah mengirim surat konfirmasi ke DLH Surabaya pada 02 Sept 2021 tapi hingga berita ini tayang tidak ada jawaban. Begitu juga surat konfirmasi ke direktur CV Kurnia Abadi Jl Perak Barat Surabaya atas nama Widjanarko Tjandra, tanggal 13 Agustus 2021 juga tidak ada jawaban.
Sapto Pamoedji dan Yusuf staf DLH Surabaya, dihubungi via WA secara singkat membantah telah tanda tangan surat tersebut. “Nama saya dicatut dan itu bukan tanda tangan saya,” bantah Sapto.
LSM KPN (koalisi pengawas nasional) akan melaporkan dugaan pemalsuan dokumen negara tersebut ke Polda Jatim. Ikuti laporan bn.com, edisi berikutnya. (es/BYP)