SURABAYA, BIDIKNASIONAL.com – Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menyerahkan secara simbolis Surat Keputusan (SK) kepada para Calon Pegawai Negara Sipil (CPNS) dan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) hasil seleksi tahun 2021 Rabu (8/6).
Jumlah formasi yang terisi dari seleksi atau rekrutmen ASN tahun 2021 di Jatim ini berjumlah 10.992 orang. Dengan rincian 1.335 orang CPNS, 51 orang STAN, 1 orang STTD Kemenhub, 501 orang PPPK Non Guru, dan 9.104 orang PPPK Guru.
Penyerahan SK dan pembekalan ini diselenggarakan secara _hybrid_. Gubernur Khofifah bersama 1.870 orang CPNS dan PPPK hadir secara langsung di Gedung Graha UNESA, Jl. Citra Raya, Surabaya. Sementara sebanyak 9.122 orang lainnya mengikuti secara virtual.
Kepada ribuan para CPNS dan PPPK tersebut, Gubernur Khofifah berpesan untuk terus memaksimalkan potensi dan kinerja yang dimiliki baik kreativitas dan inovasinya untuk mendukung proses pembangunan yang ada di Jatim. Terlebih lagi, Pemprov Jatim telah meraih sejumlah penghargaan di berbagai bidang.
Khofifah menyebutkan salah satu penghargaan yang diraih pada (18/5) lalu. Pemprov Jatim berhasil memperoleh peringkat 1 kategori Pemerintah Provinsi Berkinerja Terbaik Penerapan Standar Pelayanan Minimal Tahun Anggaran (TA) 2021 dari Kemendagri. Jawa Timur meraih skor tertinggi di antara 34 provinsi di Indonesia dalam kategori penerapan SPM dengan skor 99,36 persen.
“Angka 99,36 persen ini sudah mendekati sempurna. Tentunya menjaga prestasi ini dan prestasi-prestasi lain yang sudah diraih Pemprov Jatim tidaklah mudah. Untuk itu saya mengajak para CPNS dan PPPK yang baru saja bergabung dengan keluarga besar Pemprov Jatim untuk menjadi penguat kita untuk terus berprestasi ke depannya,” katanya.
Gubernur Khofifah mengatakan, kehadiran para CPNS dan PPPK ini tentunya menjadi semangat baru bagi Pemprov Jatim. Ia optimistis bahwa para ASN ini mampu memberikan energi positif, energi produktif, energi inovatif, dan kreativitas. Karakter-karakter unggul itulah yang dibutuhkan oleh jajaran Pemprov Jatim dalam proses pembangunan Jatim.
Apalagi, lanjut Khofifah, berdasarkan Global Competitiveness Index ASEAN, Indonesia berada di peringkat 50, di bawah Thailand yang ada di peringkat 40. Begitu pula berdasarkan Government Effectiveness ASEAN, Indonesia masih berada di bawah Thailand.
“Artinya, kita harus mulai memberseiringi kemajuan negara-negara di sekitar kita, bukan lagi provinsi sekitar kita. Kalau tingkat kompetitif ini yang mendorong semua, maka ini akan menjadi _top referral_ dari seluruh format kompetitif yang kita miliki,” katanya.
Untuk itu, Khofifah kembali mengingatkan pentingnya inovasi dan kreativitas. Contohnya, bagaimana membangun _networking_ yang kuat di antara semua abdi negara dan seluruh OPD.
“Mari bersama-sama memacu semangat kinerja, potensi dan mendorong seluruh produktivitas yang bisa terus kita maksimalkan,” tuturnya.
Khofifah menambahkan, untuk menghadapi era digitalisasi saat ini, keterampilan umum yang harus dimiliki oleh ASN di era normal baru terbagi menjadi empat kelompok.
Yang pertama ialah keterampilan di bidang informasi, media, dan teknologi ( _information, media, and technology_) _skills_. Artinya, ASN dituntut memiliki keahlian literasi media, literasi visual, literasi multikultural, termasuk kesadaran global dan literasi teknologi.
Yang kedua ialah keterampilan hidup dan karir ( _life and career skills_) yang terdiri dari kepemimpinan, tanggungjawab, nilai etika, dan moral. Tak lupa produktivitas dan akuntabilitas.
Yang ketiga ialah _learning and innovation skills_, yakni ASN dituntut memiliki kemampuan _complex problem solving_ yang meliputi kreativitas dalam memecahkan masalah.
“Dan yang keempat yakni keterampilan komunikasi efektif. Maksudnya, ASN harus memiliki kemampuan bekerja sama dalam tim atau _teamwork_, tanggung jawab personal dan sosial, serta komunikasi interaktif,” katanya.
Tak hanya itu, dalam kompetisi masa depan yang dibutuhkan adalah kreativitas, persuasi, kolaborasi, adaptasi, manajemen waktu, dan _Artificial Intelligence_. “Namun pesan saya, _family resilience_ atau ketahanan keluarga juga harus dijaga,” tegasnya.
Khofifah juga berpesan kepada para Guru PPPK, untuk dapat mengenali dan mendorong potensi yang dimiliki oleh anak didiknya. Salah satunya dengan mendorong vokasi siswa SMK sehingga tidak hanya jadi penguat ekonomi bagi dirinya sendiri, tapi juga keluarganya dan teman-temannya.
“Bagaimana guru dan pimpinan bisa menemukenali potensi yang dimiliki stafnya atau siswanya. Mungkin butuh dorongan dan motivasi. Jangan mudah menghakimi seseorang dia tidak pintar dan sebagainya, terutama kepada murid. Tolong dijaga kalimat para guru kepada para muridnya,” pesannya.
“Sekali lagi, ASN Jatim lahir batin merah putih dan lahir batin NKRI. Ini prinsip dasar kita semua. Bila ada yang terdeteksi di luar itu, silakan tidak usah bergabung menjadi bagian ASN Pemprov Jatim,” tegasnya.
Sementara itu, Pj. Sekdaprov Jatim Wahid Wahyudi selaku Ketua Panitia Seleksi Daerah rekrutmen Pegawai ASN Pemprov Jatim Formasi Tahun 2021 mengatakan bahwa proses rekrutmen ini dimulai sejak pengumuman pendaftaran pada tanggal 29 Mei 2021. Sedangkan untuk PPPK Guru Tahap 2, baru menerima SK di hari ini atau tanggal 8 Juni 2022.
Menurutnya, pada proses seleksi atau rekrutmen ASN Formasi Tahun 2021 ini jumlah formasi yang dibutuhkan sebanyak 12.088 orang. Dari jumlah tersebut, formasi yang terisi sebanyak 10.992 orang.
“Terdapat formasi kosong atau tidak terisi sejumlah 1.096 orang yang merupakan formasi dari PPPK Guru. Hal ini dikarenakan, sampai dengan hari ini belum ada informasi lebih lanjut apakah akan dilaksanakan seleksi untuk PPPK Guru tahap 3 atau tidak. Untuk jumlah pendaftar PPPK Non Guru 1.024 orang,” bebernya.
Sedangkan untuk PPPK Guru, seluruh tahapan mulai seleksi administrasi hingga pengumuman kelulusan ditangani oleh Kemendikbud langsung.
“Jumlah pelamar yang lolos dimaksud, baik CPNS atau PPPK Non Guru hanya sebesar 18% dari jumlah pendaftar,” pungkasnya.
Turut hadir dalam kesempatan ini, Kepala Kanreg BKN II Surabaya, Dirut PT. Taspen Jatim, Dirut Bank Jatim, serta para Kepala OPD di lingkungan Pemprov Jatim.
Laporan: dji/humas
Editor: Budi Santoso